Foto: Ilustrasi Rumah Sakit
MAKASSAR
Pilihan masyarakat Indonesia untuk berobat ke luar negeri, terutama ke Malaysia, menjadi keprihatinan tersendiri bagi Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago. Ia menyebut fenomena ini sebagai tantangan besar bagi dunia kesehatan dalam negeri.
“Bayangkan, 80 persen pasien rumah sakit di Penang itu orang Indonesia. Saya baru saja ke sana, pelayanannya luar biasa—ramah, teratur, murah. Tapi, jujur saya sedih. Kenapa orang kita lebih memilih ke sana?” ungkap Irma saat Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR di Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan, Makassar, Kamis (14/11).
Irma meyakini bahwa dokter-dokter Indonesia memiliki kompetensi yang setara dengan dokter luar negeri. Namun, ia menyoroti perlunya peningkatan kualitas pelayanan kepada pasien.
“Dokter kita pintar-pintar, tapi sering kali kurang ramah. Jangan judes, jangan acuh, jangan pelit senyum. Pasien yang sakit butuh perhatian dan empati, bukan sekadar obat,” tegasnya.

Irma juga optimistis Presiden Prabowo Subianto akan mendukung peningkatan fasilitas kesehatan di dalam negeri. Ia menilai komitmen Presiden untuk membawa Indonesia menjadi kekuatan besar di Asia dapat diterjemahkan ke dalam perbaikan sektor kesehatan.
“Saya percaya, jika ini kita sampaikan ke Pak Prabowo, beliau pasti mendukung penuh. Gebrakan-gebrakan beliau jelas menunjukkan visi menjadikan Indonesia sebagai Singa Asia,” kata legislator NasDem dari Dapil Sumatra Selatan II ini.
Irma mengapresiasi fasilitas Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan di Makassar yang dianggap sebagai standar ideal. Ia berharap semua rumah sakit di Indonesia, baik dari sisi bangunan, fasilitas, maupun pelayanan, dapat mengikuti model serupa.
“Rumah sakit seperti ini membangun rasa bangga kita sebagai bangsa. Kita harus punya lebih banyak rumah sakit yang megah, lengkap, dan mampu memberikan pelayanan terbaik,” pungkasnya.
Fenomena “wisata medis” ini menjadi cermin bahwa sektor kesehatan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah besar. Tidak hanya soal fasilitas, tetapi juga tentang membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan medis di dalam negeri.