Foto: Ilustrasi Judi Online (Judol)
JAKARTA
Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Ahmad Sahroni, menyerukan agar Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) lebih proaktif dalam menelusuri aliran dana yang diduga berasal dari judi online, yang terus berkembang pesat di Indonesia.
“Dalam hal ini, PPATK harus bekerja lebih aktif untuk mengidentifikasi dan menganalisis dugaan aliran dana yang terkait dengan judi online,” ungkap Sahroni saat Rapat Kerja Komisi III DPR dengan PPATK di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11).
Sebagai legislator dari Dapil Jakarta III yang meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu, Sahroni berharap PPATK tidak hanya semangat di awal, tetapi dapat memberikan hasil nyata dalam memberantas judi online yang semakin meresahkan.
Ia juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memperkuat kolaborasi dengan PPATK dalam menghadapi dugaan transaksi ilegal dari judi online. “Bayangkan, pada 2016, jumlahnya diperkirakan hanya Rp3 triliun, tapi sekarang sudah mencapai ratusan triliun. PPATK perlu segera berkolaborasi dengan aparat penegak hukum untuk menghentikan transaksi ini,” tegasnya.
Sahroni berharap upaya gabungan antara PPATK dan Polri dapat menekan angka transaksi judi online secara signifikan di tahun mendatang. “Target kita jelas, transaksi judi online ini harus turun dari ratusan triliun ke puluhan triliun, atau bahkan lebih rendah. Meski mustahil untuk hilang sepenuhnya dalam waktu singkat, kita ingin angkanya kembali seperti di 2016, sekitar 2-3 triliun saja,” pungkas Sahroni.
Ajakan Sahroni ini menegaskan perlunya peran aktif PPATK dan Polri dalam mengurangi laju transaksi judi online demi menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan masyarakat.