Foto: Praktisi dan pemerhati UMKM Ida Ayu Ketut Widnyani Wulan yang juga Wakil Ketua Bidang UMKM DPW Partai NasDem Provinsi Bali.

Denpasar, partainasdembali.org

Tiga tahun terakhir selama pandemi Covid-19 melanda, sektor UMKM memang cukup terdampak namun telah terbukti mampu bertahan di masa krisis. Bahkan UMKM disebut-sebut sebagai tulang punggung perokonomian yang mampu menopang ketahanan ekonomi nasional di masa krisis dan masa sulit seperti saat pandemi.

Kini di tahun 2023, perekonomian dunia dihantui ancaman resesi ekonomi global. Ekonomi Indonesia walaupun diprediksi cukup kuat dan tahan dari ancaman resesi sehingga berpotensi tidak jatuh ke lubang resesi, namun ancaman resesi itu tentu tetap harus diantisipasi dan salah satunya dengan menguatkan sektor UMKM.

“Saya optimis UMKM Indonesia akan lebih kuat dan mampu bertahan di tahun 2023 di tengah ancaman resesi. UMKM tentu kita harapkan menjadi kekuatan ekonomi nasional yang bisa menyelematkan Indonesia dari ancaman resesi. Jadi kita dorong penguatan UMKM harus terus menjadi konsern dan fokus pemerintah,” kata praktisi dan pemerhati UMKM Ida Ayu Ketut Widnyani Wulan yang juga Wakil Ketua Bidang UMKM DPW Partai NasDem Provinsi Bali.

NasDem Bali terus mendorong dan mendukung penuh berbagai upaya pemerintah untuk menguatkan UMKM dalam rangka menopang ketahanan ekonomi nasional termasuk dalam upaya menumbuhkan pelaku UMKM baru. Bahkan UMKM ke depan diyakini akan menjadi lebih daripada 60 persen menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Tumbuh dan kuatnya UMKM juga diyakini membawa ekonomi negara ini semakin kuat dan tahan menghadapi berbagai ancaman krisis ataupun resesi ekonomi global.

Selama ini pemerintah sebenarnya sudah banyak memiliki instrumen untuk memajukan UMKM termasuk bagaimana mempercepat digitalisasi UMKM dan membawa UMKM naik kelas ke pasar ekspor. Pemerintah juga terus membantu UMKM termasuk dalam urusan permodalan karena salah satu kendala terbesar UMKM adalah akses permodalan selain juga soal pemasaran.

Sementara di BUMN sendiri telah membentuk Holding Ultra mikro merupakan sinergi BRI sebagai induk bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk mewujudkan layanan keuangan yang lengkap, terintegrasi, dan memenuhi kebutuhan pelaku usaha khsususnya UMKM, salah satunya melalui sentra layanan ultra mikro atau senyum.

“Setiap program dari pemerintah pasti tujuannya positif. Tapi masalahnya adalah bagaimana program ini sampai kepada masyarakat kecil UMKM di bawah, tidak hanya kepada mereka yang punya koneksi ke lembaga pemerintahan seperti BI atau perusahaan BUMN yang bisa lebih cepat mendapatkan link informasi. Tantangannya bagaimana link informasi ini sampai kepada mereka bahkan yang belum punya link kemanapun,” ujar Dayu Widnyani Wulan.

Di sisi lain kehadiran Undang-Undang Cipta Kerja juga menjadi angin segar bagi UMKM, karena memberikan kemudahan berusaha dan menyederhanakan perizinan sehingga UMKM bisa terus bertumbuh dan semakin kuat. Ada OSS (Online Single Submission) yang mempermudah pengurusan izin berusaha agar usaha UMKM menjadi legal atau perusahaan mereka menjadi terdaftar, sehingga mampu untuk mereka melakukan perdagangan dengan internasional maupun dalam negeri, karena mereka mempunyai identitas dari usaha mereka.

“Kita harapkan pemerintah bisa membantu lebih banyak UMKM agar bisa punya legalitas usaha atau NIB. Program pemberian NIB gratis harus lebih digencarkan dan merata kepada UMKM termasuk untuk mereka yang belum punya akses selama ini,” harap Dayu Widnyani Wulan.

Pihaknya lantas berharap yang masih tahap pra UMKM atau UMKM yang baru saja berjalan meniti usaha agar bisa tersentuh oleh program-program pemerintah yang memang bisa reguler dan konsisten pembinaanya. Jadi tidak hanya misalnya sekedar ikut bazar biasa-biasa saja tapi memang levelnya bisa dibangkitka agar bisa berkembang dan menjadi UMKM naik kelas.

“Pemerintah harus mampu melihat dan mensupport UMKM yang baru ini bukan yang sudah berkembang saja. Selama ini yang banyak dilirik pemerintah justru yang sudah go internasional. Harapan saya yang di bawah ini agar dilirik agar dibina dan bisa setara dengan yang sudah bagus,” pungkas Dayu Widnyani. 

Bagikan Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *