Foto: Wayan Gatra, anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai
NasDem mengapresiasi kehadiran aplikasi Sistem Elektronik Kunjungan Kerja Tamu (Sejukmu).
Denpasar
Di tengah derasnya arus digitalisasi, Denpasar terus berbenah. Seperti senandung kemajuan yang mengalun perlahan, Kota Denpasar kini mempersembahkan sebuah inovasi yang menggambarkan semangat zaman yakni Sistem Elektronik Kunjungan Kerja Tamu atau yang disingkat Sejukmu.
Tak sekadar perangkat lunak biasa, Sejukmu adalah wajah baru pelayanan publik yang dihadirkan oleh Sekretariat DPRD Kota Denpasar. Ibarat angin segar, inovasi ini diharapkan mampu meretas jalan menuju efisiensi dan efektivitas pelayanan di gedung dewan yang selalu ramai dikunjungi.
Wayan Gatra, anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai NasDem, dengan bangga menyampaikan apresiasinya. Baginya, Sejukmu bukan hanya sekadar alat, tapi sebuah lompatan besar dalam pengelolaan administrasi yang lebih cepat, akurat, dan tentu saja berorientasi pada masa depan. “Dengan digitalisasi ini, kita harapkan kinerja dewan semakin optimal,” tuturnya penuh harap.
Sejukmu lahir dari visi besar Sekwan DPRD Kota Denpasar, I Gde Made Bhaju Pravita. Pada Agustus 2023, benih gagasan itu mulai dirajut, hingga akhirnya berbuah pada awal 2024. Inovasi ini sebenarnya merupakan pengembangan dari aplikasi sebelumnya, *Sijuna*, yang sayangnya belum sempat bersinar. Namun kali ini, dengan fitur-fitur yang lebih modern dan relevan, Sejukmu hadir membawa harapan baru.
Mengapa aplikasi ini begitu penting? Seperti air yang terus mengalir, jumlah kunjungan ke DPRD Denpasar setiap tahun terus meningkat. Pada 2022, tercatat 5.774 orang melakukan kunjungan kerja, dan setahun kemudian, angka ini naik menjadi 6.087. Beban administrasi manual yang selama ini dilakukan mulai terasa berat, lambat, bahkan tak jarang memicu ketidakakuratan data.
Bhaju Pravita, dengan tenang namun tegas, menekankan pentingnya Sejukmu. “Pencatatan manual memakan waktu. Kita butuh sistem yang lebih cepat, akurat, dan efisien,” katanya.
Kini, dengan Sejukmu, setiap tamu yang ingin berkunjung hanya perlu mengisi form online, mengunggah surat perintah tugas, dan semua dapat diverifikasi secara digital. Semuanya terjadi dalam hitungan menit, tanpa tumpukan berkas, tanpa lelahnya pencatatan manual.
Namun, Sejukmu bukan hanya soal administrasi kunjungan. Aplikasi ini menyimpan mutiara lain, sebuah jendela kecil yang terbuka bagi dunia untuk melihat keindahan Denpasar. Melalui Sejukmu, data pariwisata seperti destinasi wisata, akomodasi, hingga produk kreatif UMKM dapat diakses dengan mudah. Sejukmu, dalam diamnya, telah menjadi media promosi pariwisata dan industri kreatif lokal.
Langkah ini bukan sekadar digitalisasi, tetapi juga sebuah janji. Janji bahwa di masa depan, aplikasi ini dapat mendukung sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), membuka peluang lebih besar bagi wisatawan untuk datang dan menikmati keelokan Denpasar. Di balik layar, Sejukmu adalah motor penggerak bagi ekonomi lokal, menjadi jembatan bagi produk UMKM untuk bersaing dan dikenal dunia.
Dalam pandangan lebih lanjiut Wayan Gatra sebagai anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai NasDem menilai aplikasi Sistem Elektronik Kunjungan Kerja Tamu (Sejukmu) ini bukan hanya sekadar alat bantu digital, tetapi merupakan sebuah terobosan yang mampu mendefinisikan ulang bagaimana pelayanan publik dan kinerja DPRD Kota Denpasar dapat ditingkatkan secara signifikan.
Bagi Wayan Gatra, inovasi ini adalah cerminan dari keinginan Denpasar untuk bergerak maju, memanfaatkan teknologi guna menciptakan pelayanan yang lebih efisien, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Wayan Gatra menyoroti beberapa manfaat konkret dari hadirnya aplikasi Sejukmu. Pertama, digitalisasi proses kunjungan kerja tamu memungkinkan percepatan layanan administratif. Sebelumnya, segala pencatatan dilakukan secara manual, yang tak jarang memakan waktu dan membuka celah bagi ketidakakuratan data.
Dengan Sejukmu, tamu yang berencana berkunjung ke DPRD Kota Denpasar kini dapat mengisi form kunjungan dan mengunggah surat perintah tugas secara daring. Proses ini memungkinkan Sekretariat DPRD untuk melakukan verifikasi secara cepat dan efisien, sehingga layanan bisa diberikan tanpa penundaan yang berarti. “Ini adalah langkah besar menuju percepatan pelayanan,” ujar Wayan Gatra.
Manfaat kedua yang disorot adalah peningkatan transparansi dan akurasi dalam pencatatan data kunjungan. Dengan adanya sistem digital, data kunjungan tersimpan rapi dan dapat diakses kapan saja secara real-time. Hal ini memudahkan pihak Sekretariat DPRD dalam mengelola informasi terkait jumlah tamu, tujuan kunjungan, dan hasil dari setiap kunjungan tersebut.
Wayan Gatra menggarisbawahi bahwa dengan adanya sistem yang modern ini, pengambilan keputusan menjadi lebih berbasis data. Informasi kunjungan yang tersaji dengan cepat dan akurat akan membantu Dewan dalam merumuskan kebijakan yang lebih relevan dan tepat sasaran.
Ketiga, aplikasi Sejukmu memiliki nilai lebih karena mendukung promosi pariwisata dan industri kreatif di Kota Denpasar. Wayan menilai bahwa inovasi ini tidak hanya berfokus pada urusan administrasi, tetapi juga menawarkan sebuah platform untuk memperkenalkan Denpasar kepada dunia luar.
Di dalam aplikasi ini, terdapat informasi mengenai destinasi wisata, akomodasi, serta produk-produk UMKM yang ada di kota ini. Wayan melihat ini sebagai peluang besar bagi Denpasar untuk mendorong sektor pariwisata dan industri kreatif agar lebih dikenal dan dicintai, baik oleh wisatawan domestik maupun internasional. “Ini adalah bentuk sinergi yang baik antara pelayanan publik dan pengembangan ekonomi lokal. Saya yakin Sejukmu akan memberikan dampak besar di kedua bidang tersebut,” jelas Wayan.
Dengan semua manfaat tersebut, Wayan Gatra berharap bahwa Sejukmu hanya menjadi awal dari rangkaian inovasi digital yang lebih besar di masa depan. Menurutnya, transformasi digital di bidang pemerintahan bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan di era modern ini. Ia berharap, inovasi-inovasi serupa dapat terus dikembangkan, tidak hanya dalam lingkup kunjungan kerja, tetapi juga dalam pelayanan-pelayanan lain yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Wayan Gatra membayangkan ke depan, mungkin saja DPRD Denpasar dapat melahirkan sistem digital yang mendukung partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, misalnya aplikasi yang memungkinkan warga memberikan masukan dan saran langsung kepada anggota dewan, atau platform daring yang mempertemukan aspirasi masyarakat dengan solusi yang ditawarkan pemerintah. Inovasi-inovasi semacam ini, menurut Wayan, akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja DPRD dan menjadikan pemerintahan lebih terbuka serta responsif.
“Denpasar adalah kota yang dinamis dan kreatif, dan saya yakin potensi kita dalam berinovasi sangat besar. Harapan saya, Sejukmu menjadi pemantik untuk lahirnya inovasi-inovasi baru yang bisa membawa Denpasar lebih maju lagi,” kata Wayan Gatra dengan penuh optimisme. Inovasi ini adalah sebuah cerminan dari semangat gotong royong yang berakar kuat di masyarakat Bali, di mana setiap perubahan, sekecil apa pun, adalah langkah menuju kesejahteraan bersama.
Sejak diluncurkan awal tahun ini, Sejukmu telah memfasilitasi 287 permohonan kunjungan dinas, dengan total 2.757 orang datang ke Sekretariat DPRD dan DPRD Kota Denpasar. Angka yang mungkin hanya akan terus bertambah, seiring dengan semakin dikenalnya inovasi ini.
“Aplikasi ini adalah bukti bahwa Pemkot Denpasar serius dalam menghadirkan layanan publik yang berbasis teknologi,” tegas Bhaju Pravita menutup pernyataannya.
Di balik setiap klik dan data yang tercatat, ada asa besar untuk sebuah kota yang terus beradaptasi, berlari kencang menuju masa depan yang lebih cerah. Sejukmu bukan hanya sebuah aplikasi, melainkan sebuah simbol bahwa Denpasar siap menyambut era baru, era transformasi digital yang tak hanya efisien, tapi juga penuh makna bagi masyarakat dan kotanya.