Foto: Pengambangan Bali Maritime and Tourism Hub (BMTH) di Pelabuhan Benoa, Denpasar.
Jakarta
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung, mempertanyakan progres pembangunan Bali Maritime and Tourism Hub (BMTH) di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali. Diharapkan proyek itu rampung sesuai target pada September 2024.
“Kami ingin tahu bagaimana progres pembangunan Bali Maritime and Tourism Hub secara komprehensif dan terintegrasi serta selesai sesuai target yang sudah ditetapkan,” ujar Martin dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR dengan Dirut PT Pelindo, Arif Suhartono, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2024).
Legislator Partai NasDem itu menceritakan saat kunjungan kerja reses ke Bali beberapa waktu lalu, ia masih melihat masih ada beberapa bagian proyek yang belum digarap dan belum terkoneksi.
“Kami melihat secara konseptual BMTH itu masih belum connected antara satu bagian dan bagian lainnya. Jadi kami juga mendapat banyak masukan,” ujarnya.
Lebih lanjut Martin meminta agar pemanfaatan lahan di proyek BMTH bisa dimaksimalkan untuk hal yang berkaitan langsung dengan kepentingan maritim dan pariwisata.
“Ketika di zoom di satu wilayah itu, masih banyak sebenarnya wilayah-wilayah yang tidak terlalu terkait dengan tujuan utama membuat BMTH,” tandasnya.
Legislator dari dapil Sumut II (Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Mandailing Natal, Kota Gunungsitoli, Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, Nias Selatan, Samosir, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, dan Nias Barat) itu mencontohkan adanya pembangunan universitas yang mesti dikaji ulang.
“Misalnya tempat konser, tapi tempatnya nanggung. Kemudian ada universitas, kalau tidak salah, apa betul di situ sebagai Bali Maritime and Tourism Hub tapi kemudian ada universitas?” tanya Martin.
Diharapkan lahan yang tersedia dapat dipergunakan untuk mendukung tujuan utama pembangunan BMTH. Komisi VI, lanjut Martin, akan mendukung pembangunan proyek tersebut sebagai upaya memajukan maritim dan pariwisata Indonesia.
“Kami minta Pelindo memastikan seluruh fungsi yang ada di sana memang menjadi supporting system dari terwujudnya BMTH. Jadi kalau ada lahan di sana, jangan hanya siapa yang mau memanfaatkan, tapi benar-benar fungsinya itu terkait dengan BMTH itu sendiri,” tegasnya.