Foto: Anggota DPRD Kabupaten Bangli dari Partai NasDem Jero Gede Tindih.
Bangli, partainasdembali.org
Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bali mencapai 100 megawatt (MW) berdasarkan studi yang dilakukan PT PLN. Dan Bangli menjadi salah satu daerah yang sangat potensial mengembangkan PLTS sebagai salah satu bentuk energi baru terbarukan (EBT) yang bisa mendorong kemandirian energi listrik di Bali dan Bangli khususnya.
Pengembangan PLTS di Bangli juga diyakini bisa menjadi salah satu alternatif pemasukan atau sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah) bagi Bangli. Karena itu Anggota DPRD Kabupaten Bangli dari Partai NasDem Jero Gede Tindih mendorong Perusda Bukti Mukti Bakti (BMB) yang mengelola PLTS untuk lebih menggali dan mengembangkan potensi PLTS ini untuk mendongkrak PAD Bangli.
“PTLS ini sangat potensial dikembangkan di Bangli, sayang sejauh ini belum digarap serius dan belum optimal,” kata Jero Tindih belum lama ini.
Sejauh ini di Bangli ada tiga unit PLTS yang merupakan bantuan dari pemerintah pusat. Pertama yang ada di Banjar Banglet, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli yang pengelolaannya di bawah Perusda Bukti Mukti Bakti (BMB). PLTS ini bisa menghasilkan daya 1 MW dan terhubung langsung ke jaringan Perusahan Listrik Negara. Lalu ada di Desa Songan, Kecamatan Kintamani dan di Dusun Yeh Mampeh, Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani.
“Tapi PLTS itu semua belum berjalan maksimal. Karena Perusda Bukti Mukti Bakti di Bangli ini sejak didirikan di tahun 2017 masih merintis. Ibaratnya masih metaki taki, bersiap-siap, jadi belum jalan,” kata Jero Tindih.
Menurut Jero Tindih, tiga PLTS yang ada di Bangli merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat dan baru satu PLTS yang berlolasi Banjar Banglet, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli yang sudah secara resmi diserahkan oleh pemerintah pusat kepada Pemerintah Kabupaten Bangli.
“Kita masih mengupayakan pengelolaan PLTS yang di Yeh Mampeh dan di Songan. Ini sedang digarap untuk bisa diserahkan oleh pusat ke Pemerintah Daerah Bangli. Jadi kami di DPRD mendorong agar pemerintah daerah bisa mengoperasikan itu semua,” terang Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bangli itu.
Listrik yang dihasilkan dari PLTS itu nanti yang bisa dikelola sendiri dijual langsung ke konsumenatau bisa juga dijual ke PLN. “Kita baru bicarakan, bisa kita kelola sendiri kita jual ke konsumen, atau kita jual ke PLN. Kalau dijual tentu ada PAD yang masuk. Tapi memang ini perlu proses untuk kita bicarakan dengan stakeholder,” terang Jero Tindih.
Untuk menggarap potensi PLTS ini dan lebih banyak mengembangkan PLTS di Bangli, menurut Jero Tindih, Perusda Bukti Mukti Bakti (BMB) bisa saja bekerjasama dengan pihak investor untuk pendanaan membangun lebih banyak jaringan PLTS dan bagaimana pengembangan bisnisnya.
“Tidak masalah itu, yang terpenting bagi kami di Bangli bagaimana perusahaan daerah itu bisa menghasilkan dan mendongkrak PAD. Karena persoalan kita selama ini di Bangli adalah PAD kita kecil. Padahal kita punya potensi yang luar biasa tapi kok PAD kita kecil,” sebut Jero Tindih.
“Makanya dengan adanya Perusda di Bangli baik PDAM, Bukti Mukti Bakti (BMB) dan Bank BPR Bank Daerah Bangli, semua kita dorong untuk mampu mendongkrak PAD Bangli,” pungkas politisi NasDem asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani ini.