Foto: Ilustrasi anggur shine muscat.

Jakarta

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi NasDem, Irma Suryani, mengimbau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memperkuat koordinasi dengan Badan Karantina terkait pengawasan peredaran anggur shine muscat di Indonesia. Pasalnya, ditemukan adanya kandungan residu bahan kimia berbahaya pada produk anggur tersebut.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala BPOM di Gedung Nusantara I, Senayan, Irma menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan terkait anggur muscat yang beredar di Indonesia dan diduga mengandung bahan kimia berbahaya.

“Pagi tadi saya hubungi BPOM karena mendapat informasi soal anggur muscat ini. Produk itu seharusnya tidak boleh masuk ke Indonesia karena ada kandungan bahan kimia yang berbahaya. Tapi saat saya tanyakan mengapa BPOM tidak bergerak, mereka menjawab bahwa pengawasan itu adalah wilayah Badan Karantina,” kata Irma dengan tegas.

Irma, yang telah tiga periode menjabat di DPR, menilai tanggapan BPOM kurang tepat. Ia berpendapat bahwa BPOM seharusnya bisa bekerja sama dengan Badan Karantina untuk melindungi masyarakat dari potensi bahaya produk tersebut.

“Jika masing-masing pihak hanya mengedepankan fungsi sektoralnya tanpa koordinasi, masalah ini tidak akan selesai. Kesehatan rakyat Indonesia harusnya menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya Menteri Kesehatan, tapi juga BPOM dan semua lembaga terkait,” tegasnya.

Sebelumnya, jaringan pengawasan pestisida Thailand, Thai Pesticide Alert Network (Thai-PAN), telah mengeluarkan peringatan terkait residu pestisida pada anggur shine muscat yang dijual di Thailand.

Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa sebagian besar sampel anggur tersebut mengandung 14 jenis residu bahan kimia berbahaya dengan konsentrasi di atas batas aman 0,01 mg/kg.

Dari total 50 residu kimia yang terdeteksi, 22 di antaranya belum diatur secara hukum di Thailand, termasuk bahan berbahaya seperti triasulfuron, cyflumetofen, tetraconazole, dan fludioxonil.

Menyikapi temuan ini, Irma mendesak BPOM agar mengambil langkah strategis untuk mengawasi peredaran anggur muscat di Indonesia. Masyarakat Indonesia khawatir bahwa residu bahan kimia yang berbahaya juga terdapat pada anggur shine muscat yang beredar di dalam negeri.

Bagikan Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *