Foto: Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata (Gus Par) tampak sumringah bersama anak-anak yang begitu ceria dan antusias mengikuti Pawai Ogoh-Ogoh TK dan PAUD.

Karangasem

Di bawah langit biru Karangasem yang cerah, suara gamelan kecil berpadu dengan tawa riang anak-anak. Jalan Veteran, Amlapura, pada Selasa (25/3/2025) berubah menjadi lautan semangat ketika ratusan anak TK dan PAUD berbaris dengan ogoh-ogoh mungil di tangan mereka dalam semarak dan kemeriahan Pawai Ogoh-Ogoh TK dan PAUD yang digelar dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi 2025. Langkah kecil mereka mungkin belum mantap, tapi kecintaan mereka pada budaya Bali begitu kokoh.

Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata (Gus Par), tak bisa menyembunyikan kebanggaannya. Di tengah pawai yang digelar Selasa (25/3/2025) itu, ia menyaksikan sendiri bagaimana tradisi diwariskan dengan penuh sukacita.

“Pawai ini bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga pendidikan. Sejak kecil, mereka sudah belajar mencintai budaya sendiri. Saya bangga melihat semangat mereka, juga dukungan luar biasa dari para orang tua dan masyarakat,” ujar Gus Par, senyum hangatnya menyapu barisan anak-anak yang penuh antusiasme.

Mengusung tema “Ogoh-Ogoh dan Persatuan: Semangat Kebersamaan dalam Keberagaman Menuju Karangasem yang Agung”, acara ini menghadirkan 1.400 peserta dari 13 TK dan 1 SD di Kecamatan Karangasem. Dengan ogoh-ogoh kecil yang mereka buat sendiri, anak-anak ini bukan hanya membawa boneka raksasa, tapi juga harapan akan masa depan yang tetap berakar pada budaya leluhur.

Di antara deretan tamu kehormatan, hadir pula Bunda PAUD Karangasem, Nyonya Mas Parwata, Wakil Bupati Pandu Prapanca Lagosa, dan Sekda I Ketut Sedana Merta. Mereka tak sekadar menyaksikan, tetapi juga memberi dukungan penuh agar tradisi ini terus lestari.

Pemkab Karangasem berkomitmen untuk menjadikan pawai ini agenda tahunan. “Kami siap mendukung penuh agar generasi muda Karangasem tumbuh dengan kebanggaan terhadap warisan budaya mereka,” tegas Gus Par.

Dan di tengah gegap gempita pawai, ada sesuatu yang lebih dari sekadar ogoh-ogoh yang diarak. Ada kebersamaan. Ada warisan yang ditanamkan. Ada Bali yang terus hidup di hati anak-anaknya.

Bagikan Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *