Foto: Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem nomor urut 3, I Gusti Putu Parwata dan Pandu Prapanca Lagosa (Gur Par-Guru Pandu).
Karangasem
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem nomor urut 3 I Gusti Putu Parwata dan Pandu Prapanca Lagosa (Gur Par-Guru Pandu) yang dikenal sebagai Paslon GP yang diusung koalisi Partai NasDem dan Golkar, menegaskan komitmen mereka untuk memberdayakan kaum gelandangan dan pengemis (gepeng).
Dalam Debat III Pilkada Karangasem yang digelar di Grand Ballroom Bali Sunset Road Convention Center, Denpasar Selatan, Minggu malam (10/11/2024), GP memaparkan rencana mereka untuk menyediakan pelatihan keterampilan serta fasilitas rumah singgah bagi gepeng.
Program ini juga melanjutkan upaya serupa yang pernah dilakukan Bupati Karangasem 2016–2021, I Gusti Ayu Mas Sumatri, yang memberdayakan gepeng melalui keterampilan anyaman lontar sebagai bahan upakara. “Jika kita bisa mengentaskan gepeng, kita juga bisa menuntaskan kemiskinan di Karangasem,” ujar calon Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata yang akrab disapa Gus Par.
Paslon GP menegaskan, pemberdayaan ini akan lebih efektif jika ditunjang dengan penyelesaian infrastruktur jalan, akses air bersih, dan penciptaan lapangan pekerjaan. Program ini diyakini dapat membuka peluang ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat, khususnya dalam jangka pendek.
Namun, Gus Par mengakui bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Karangasem tidak cukup untuk menyelesaikan masalah sosial ini. Oleh karena itu, jika terpilih, ia berencana menjalin komunikasi intensif dengan pemerintah pusat dan Provinsi Bali. Parwata bahkan berjanji akan berdialog langsung dengan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan dukungan dalam menangani masalah sosial di Karangasem.
“Saya sudah bertemu langsung dengan Presiden pada acara di Denpasar, 3 November lalu,” tambahnya.
Isu gepeng menjadi fokus karena banyak di antaranya terlihat berkeliaran di Denpasar dan Badung, dan sering dipulangkan ke Karangasem menjelang hari raya besar seperti Galungan dan Kuningan. Program GP ini diharapkan menjadi langkah konkret untuk mengurangi masalah tersebut secara berkelanjutan.
Debat III ini juga menghadirkan moderator Ni Made Ras Amanda Gelgel dan Putu Dessy, serta lima panelis terkemuka yang turut memperkaya diskusi mengenai pembangunan daerah dan upaya sinkronisasi antara Karangasem, Provinsi Bali, dan pemerintah pusat. Lima orang panelis ini yakni, Prof Dr Ir I Nengah Sinarta, Dr Drs I Nengah Punia, Made Diah Lestari, Prof Dr Eng Ir Made Sucipta, dan Dr Luh Riniti Rahayu.