Foto: Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam acara peringatan HUT ke-12 Partai NasDem di NasDem Tower, kantor DPP Partai NasDem, Sabtu 11 November 2023.

Jakarta, partainasdembali.org

Ada momen menarik ketika Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menjawab pertanyaan kader NasDem mengenai alasan kenapa dirinya tidak mengusung putranya, Prananda Surya Paloh, menjadi calon wakil presiden (cawapres) dalam Pilpres 2024.

Pertanyaan menggelitik itu dilontarkan kader NasDem Jawa Timur yang tertulis dalam secarik kertas saat acara puncak HUT ke-12 Partai NasDem di NasDem Tower, kantor DPP Partai NasDem pada Sabtu 11 November 2023. Pada acara ini seluruh kader NasDem di tanah air mendengarkan pidato politik dan arahan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

“Kenapa Pak Surya tidak mencalonkan anaknya sebagai wakil presiden? Mohon dijawab sebagai ayah bukan ketua umum,” tanya NasDem Jatim yang pertanyaannya dibacakan host acara HUT ke-12 Partai NasDem.

Mendengar pertanyaan itu Surya Paloh sontak tertawa begitu juga para kader dan petinggi NasDem yang hadir. Bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Bakal calon wakil presiden (Bacawapres) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin) alias pasangan AMIN  yang turut menghadiri perayaan HUT ke-12 Partai NasDem ini juga turut tersenyum.

“Ini pertanyaannya ngeri-ngeri sedap! Harusnya ini pertanyaan ini bukan hanya pada saya bagi kita semua. Tapi baiklah,” kata Surya Paloh seraya menghela nafas.

Pertama, Surya Paloh mengaku akan melihat baik-baik anaknya, apakah cocok dicalonkan sebagai calon wakil presiden. “Saya pikir yang pertama, saya coba intip dulu anak saya. Saya lihat dia baik-baik, ini cocok apa tidak untuk calon wapres,” ungkap Surya Paloh.

Kedua, Surya Paloh mengaku akan berpikir jenih, walaupun dia punya kesempatan mencalonkan anaknya, tapi dia akan menimbang-nimbang dengan jernih dan hati-hati apakah anaknya pantas menjadi calon wakil presiden.

“Yang kedua tentu saya berpikir dalam hati saya. Pantas gak dia untuk jadi calon wapres, walaupun saya punya kesempatan untuk mencalonkan dia, tapi saya pikir pantas nggak!?,” katanya lebih lanjut.

Yang ketika, kata Surya Paloh, dia menginginkan anaknya berproses lebih dahulu, mengalami proses jatuh bangun yang membuat sang anak tegar kuat bagaikan anak elang yang akan terbang hebat ke atas nanti.

“Yang ketiga saya berharap ada suatu proses yang akan dan harus dia lakukan sehingga mengakibatkan dia jauh lebih matang, mengalami proses jatuh bangun membuat dirinya tegar kuat bagaikan anak elang yang akan terbang hebat ke atas nanti. Orang tua dulu menyatakan kalau bisa dia harus matang pohon dulu. Bukan hasil peraman. Nah ini yang saya harapkan,” beber Surya Paloh.

“Jadi mungkin kalau anak saya berani bertanya pada saya pasti saya akan katakan ‘Tunggu dulu. Akan tiba saatnya’. Itupun kalau saya berumur panjang,” tutup Surya Paloh mengakhiri jawabannya.

Bagikan Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *