Foto: Komisi XI DPR RI mendorong penguatan edukasi ekspor-impor.
Jakarta
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fauzi H. Amro, menegaskan pentingnya peran Bea Cukai dalam memberikan edukasi kepada para importir dan eksportir. Ia meminta agar lembaga tersebut tidak hanya fokus pada penindakan barang ilegal, tetapi juga proaktif membantu pelaku usaha memahami prosedur ekspor-impor yang benar.
“Kami ingin para importir menjalankan prosedur yang benar, sehingga negara mendapat keuntungan, dan mereka juga meraih manfaatnya,” ujar Fauzi saat memimpin kunjungan kerja Komisi XI DPR ke Kantor Bea Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Emas, Semarang, Senin (9/12/2024).
Menurut Fauzi, minimnya pemahaman importir kerap menjadi akar pelanggaran prosedur yang merugikan banyak pihak. Ia menekankan bahwa edukasi harus menjadi prioritas, terutama di wilayah-wilayah strategis di Indonesia.
“Kedepannya, seluruh kantor wilayah Bea Cukai harus aktif memberikan edukasi kepada para importir. Ini langkah penting untuk mencegah pelanggaran,” tegasnya.
Selain edukasi, Fauzi juga menyoroti keluhan masyarakat terkait lamanya proses perizinan ekspor-impor. Ia mendesak Bea Cukai segera menerapkan sistem perizinan satu pintu yang sesuai dengan visi Presiden Prabowo untuk mempercepat birokrasi.
“Saya minta Bea Cukai duduk bersama eksportir dan importir, cari solusi bersama. Jangan sampai ada yang merasa dirugikan atau sebaliknya, terlalu diuntungkan,” ujar legislator dari Partai NasDem tersebut.
Di sisi lain, Fauzi memberikan apresiasi atas keberhasilan Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY dalam mengamankan barang ilegal senilai Rp398,45 miliar sepanjang tahun 2024. Dari operasi tersebut, potensi kerugian negara yang berhasil dicegah mencapai Rp117,72 miliar.
“Kinerja Bea Cukai patut diapresiasi. Ini menunjukkan komitmen kuat mereka dalam melindungi kepentingan negara. Namun, edukasi dan penyederhanaan perizinan tetap harus menjadi prioritas,” pungkasnya.