Denpasar, SuaraRestorasi.com – Bergabungnya sejumlah kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Denpasar ke Partai NasDem membuat hangat dinamikan politik Denpasar. Apalagi di DPRD Denpasar, NasDem dan PSI bergabung dalam satu fraksi. Salah satu kader PSI yang memilih lompar pagar adalah Veronika Meity Karundeng.
Perempuan yang akrab disapa Vero ini sebelumnya duduk di kepengurusan PSI Denpasar. Kemudian memilih pindah haluan ke NasDem setelah melalui sejumlah pertimbangan. Pertama menurut Vero, NasDem adalah partai yang berhasil menembus angka parliamentary threshold (PET). Berbeda dengan PSI yang tidak berhasil menembus ambang batas minimal pada pemilu lalu.
“Pertama NasDem lolos PET sehingga punya wakil di senayan. Artinya partai NasDem sebagai alat perjuangan lebih kuat karena punya wakit yang duduk di DPR RI,” kata Vero. Dengan kata lain menurut perempuan berambut panjang ini NasDem lebih punya kuku dalam berjuang.
Selanjutnya Vero berpandangan partai NasDem punya visi dan misi yang jelas. Arah perjuanganya juga jelas, mengakomodir berbagai kelompok masyarakat. Dalam gerak langkahnya NasDem bekerja nyata tanpa terlalu berpikir soal pencitraan semata.
“Saya melihat NasDem bekerja secara nyata dengan gagasan perubahan yang lebih nyata sebagai kader yang baru bergabung ide-ide kami juga juga diakomodir dan disuport. Ini luar biasa menurut saya,” ucap Vero.
Kader PSI lainnya yang memilih lompat pagar adalah Isna Saputri. Perempuan murah senyum ini menilai dengan jaringan yang luas, NasDem adalah rumah yang trpat untuk mengembangkan potensi diri. “Di sini saya merasa mendapat jaringan yang luas, apalagi saya sehari-hari kan berkiprah di dunia entertainment,” kata Isna.
Selain itu di NasDem Isna merasakan ada nuansa positif. Dimana politisi senior mau merangkul kader-kader junior untuk berbagi ilmu. Kader senior juga membuka diri untuk menerima masukan-masukan atau ide baru untuk membesarkan partai.
“Di NasDem say merasa bahwa saya bisa mengembangkan otensi yang saya punya. Juga bertemu orang-orang hebat yang mau merangkul dan saling berbagi ilmu yang mereka punya,” pungkas Isna.
++++++++