Foto: Wakil Ketua Bidang UMKM DPW Partai NasDem Bali, Ida Ayu Ketut Widnyani Wulan.

Denpasar, partainasdembali.org

Pemprov Bali melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Provinsi Bali telah meluncurkan Lembaga Inkubator Bisnis Pemerintah Provinsi Bali bernama Bali Entrepreneur Collaborator (BEC) dan Sistem Inkubator Wirausaha Koperasi dan UMKM (SIWAK) di Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PLUT-KUMKM) Provinsi Bali, Jalan Raya Sesetan Nomor 250, Denpasar Selatan.  

Wakil Ketua Bidang UMKM DPW Partai NasDem Bali, Ida Ayu Ketut Widnyani Wulan berharap keberadaan inkubator bisnis dan SIWAK ini bisa lebih menguatkan pembinaan dan pendampingan berkelanjutan bagi para pelaku UMKM khususnya juga bagi UMKM yang baru merintis usahanya. Informasi mengenai program tersebut juga diharapkan bisa sampai kepada semua lapisan pelaku UMKM.

“Setiap program dari pemerintah pasti tujuannya positif. Tapi masalahnya adalah bagaimana program ini sampai kepada masyarakat kecil UMKM di bawah, tidak hanya kepada mereka yang punya koneksi ke lembaga pemerintahan seperti BI atau perusahaan BUMN yang bisa lebih cepat mendapatkan link informasi. Tantangannya bagaimana link informasi ini sampai kepada mereka bahkan yang belum punya link kemanapun,” kata Dayu Widnyani, Senin 12 Desember 2022.

Untuk diketahui, inkubator bisnis Bali Entrepreneur Collaborator (BEC) merupakan wadah penampung dan kolaborator dari pelaku koperasi, UMKM, dan penunjang pertumbuhan ekonomi kreatif di Bali dalam memaksimalkan potensi kerja sama dari stakeholder, terutama dalam bidang koperasi dan UMKM.

Fungsi utama dari BEC adalah sebagai tempat bagi usaha rintisan mendapat pendampingan dan pengembangan usaha agar lebih optimal. Mengusung prinsip training, support, network, diharapkan BEC mampu menghasilkan usaha-usaha baru yang berkelanjutan.  Sementara SIWAK sendiri merupakan ekosistem aplikasi berupa database terintegrasi antara inkubator, wirausaha, koperasi, dan UMKM di seluruh Bali.

Peluncuran BEC dan SIWAK juga sejalan dengan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali yang telah diluncurkan Gubernur Bali Wayan Koster. Di mana koperasi, IKM, dan digitalisasi menjadi salah satu unsur yang akan menopang ekonomi Bali di masa depan.

Dayu Widnyani berharap mereka yang punya link dengan inkubator bisnis tidak hanya milik pemerintah tapi inkubator bisnis di perguruan tinggi atau perusahaan swasta, agar bisa merangkul semua kalangan UMKM bahkan sampai ke setiap kabupaten, kecamatan, hinggga desa. “

“Jadi bagaimana program yang bagus itu bisa sampai ke lapisan terbawah, dan yang terbawah ini diangkat juga, tidak terbatas pada pelaku UMKM yang sudah masuk pada level yang sudah punya link ke berbagai organisasi,” kata tokoh perempuan yang selama ini aktif mendampingi dan membina UMKM agar mereka bisa naik kelas.

“Yang sekarang dilirik biasanya yang sudah potensial bagus, tapi bagaimana sampai ke mereka di bawah yang potensial tapi belum tersentuh, itu challenge-nya,” imbuh Dayu Widnyani.

Harapannya yang masih tahap pra UMKM atau UMKM yang baru saja berjalan meniti usaha agar bisa tersentuh oleh program-program pemerintah yang memang bisa reguler dan konsisten pembinaanya. Jadi tidak hanya misalnya sekedar ikut bazar biasa-biasa saja tapi memang levelnya bisa dibangkitka agar bisa berkembang dan menjadi UMKM naik kelas.

“Pemerintah harus mampu melihat dan mensupport UMKM yang baru ini bukan yang sudah berkembang saja. Selama ini yang banyak dilirik pemerintah justru yang sudah go internasional. Harapan saya yang di bawah ini agar dilirik agar dibina dan bisa setara dengan yang sudah bagus,” pungkas Dayu Widnyani.

Bagikan Artikel

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *