Foto: Ilustrasi bahaya narkoba.

Jakarta

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengaku prihatin dengan peredaran narkoba di Jakarta. Baru-baru ini polisi melakukan penggerebekan di Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat dan Kampung Bahari, Jakarta Utara. Saat penggerebekan di Kampung Bahari, polisi menemukan apotek narkoba, sajam, hingga drone yang digunakan untuk mengawasi pergerakan aparat di daerah tersebut.

Legislator NasDem dari Dapil Jakarta III (Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu) itu menilai, langkah Polri untuk melakukan sterilisasi terhadap wilayah ‘kampung narkoba’ di Ibu Kota sudah tepat.

“Kampung narkoba ini sudah jadi seperti masalah laten di Jakarta. Sebagai warga asli Jakarta, saya prihatin sekali,” ungkap Sahroni dalam keterangannya, Kamis (18/7/2024).

Sahroni mengatakan masalah narkoba di Kampung Bahari sudah ada sejak dirinya belum menjadi anggota legislatif di Senayan. Polisi juga hampir tiap tahun menggerebek kawasan pesisir Jakarta itu. Namun, para bandar dan pengedar narkoba di kawasan itu tetap saja beroperasi sehingga terkesan mereka tidak takut kepada aparat.

“Malah kemarin terungkap mereka beroperasi pakai cara-cara yang lebih canggih lagi. Jadi, perlu ketegasan lebih dalam menyelesaikan situasi ini. Jangan terus-terusan dibiarkan, nanti masyarakat makin khawatir dan jadi berspekulasi,” tegas Sahroni.

Selain itu, Bendahara Fraksi Partai NasDem DPR RI itu meminta Polda Metro Jaya mengambil langkah tegas sekaligus inklusif terhadap wilayah-wilayah ‘kampung narkoba’ tersebut. Menurutnya, selain melakukan penangkapan, polisi juga wajib membina warga yang berpotensi dan telah terpapar narkoba.

“Saya harap Polda Metro Jaya, BNN, dan pihak terkait lainnya, bisa bina wilayah perkampungan tersebut. Bikin program pemberdayaan agar warganya tidak bergantung hidup pada narkoba lagi,” ucap Sahroni.

Upaya demikian menurutnya bisa dilakukan, misalnya dengan mengarahkan mereka menjadi pelaku UMKM, memberikan pelatihan atau kegiatan positif lainnya. Sahroni setuju saja dengan tindakan polisi menangkap pelaku dan memusnahkan barang bukti narkoba, tetapi cara itu menurutnya belum bisa menyelesaikan masalah secara jangka panjang.

“Yang perlu kita lakukan adalah mencabut akar permasalahannya, ubah perilaku masyarakatnya, jauhi mereka dari ketergantungan terhadap narkoba, baik secara fisik maupun ekonomi. Kalau masih ada yang berani terlibat, hukum berat,” tegas Sahroni.

Legislator NasDem yang kembali duduk di kursi Senayan periode 2024-2029 itu juga menuturkan, masyarakat di wilayah ‘kampung narkoba’ tersebut biasanya bukan hanya ketergantungan dari aspek konsumsi narkotika, tetapi juga perputaran ekonomi dari penjualan barang haram itu.

“Karena sudah jadi semacam budaya buruk di sana, lingkaran setan. Terbiasa beli makan dari uang hasil narkoba. Itu yang harus kita ubah jika ingin tuntaskan masalah ini,” pungkasnya.

Bagikan Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *