Foto: Dari Kiri Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Ketum Partai NasDem Surya Paloh
JAKARTA
Kongres ke-3 Partai NasDem yang digelar pada 25-27 Agustus 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) menjadi momen bersejarah bagi politik Indonesia. Dalam kongres ini, Surya Paloh kembali terpilih sebagai Ketua Umum Partai NasDem untuk periode 2024-2029, memperkuat posisinya sebagai salah satu tokoh penting dalam lanskap politik nasional.
Kongres yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan ditutup oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto ini, menegaskan persatuan dan kesatuan bangsa sebagai fondasi utama NKRI. Meskipun dalam Pilpres 2024, NasDem memilih jalur berbeda dengan mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, sementara Jokowi mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, suasana kongres tetap diwarnai dengan keakraban dan solidaritas.
Dalam pidato pembukaannya, Surya Paloh menyampaikan orasi yang sarat dengan nilai-nilai kebangsaan. Ia menekankan pentingnya menjaga persatuan bangsa di tengah perbedaan yang ada, serta mendorong para kader dan tokoh politik untuk selalu mengedepankan kepentingan nasional di atas segalanya. “Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam demokrasi, tetapi persatuan bangsa jauh lebih penting,” tegas Surya Paloh.
Suasana kongres semakin meriah dengan penampilan seni dan musik dari berbagai daerah, menampilkan kekayaan budaya Indonesia. Grup band legendaris “God Bless” yang dipimpin oleh Ahmad Albar turut menghibur peserta dengan lagu-lagu ikonik mereka, termasuk “Rumah Kita”, yang menambah semangat kebersamaan dalam kongres.
Dalam penutupan kongres, Prabowo Subianto menekankan pentingnya persatuan di tengah berbagai tantangan global yang dihadapi bangsa ini, seperti perubahan iklim dan krisis pangan. “Perbedaan tidak perlu ditakuti. Yang lebih penting adalah bagaimana kita bersatu dan bekerja untuk rakyat Indonesia,” ujar Prabowo.
Momen penting lainnya adalah ketika Presiden Jokowi mengenakan seragam biru navy Partai NasDem saat menghadiri kongres, sebuah kejutan yang disambut hangat oleh Surya Paloh dan seluruh peserta kongres. “Malam ini, saya merasa seperti nostalgia. Berada di sini bersama Surya Paloh dan seluruh kader NasDem dari seluruh Indonesia mengingatkan saya pada masa-masa awal kebersamaan kami,” ungkap Jokowi.
Kongres ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh nasional dari lintas partai, para menteri kabinet, duta besar, rektor perguruan tinggi, dan tokoh-tokoh ormas besar seperti Muhammadiyah dan NU, menunjukkan dukungan luas terhadap Partai NasDem dan agenda politiknya.
Surya Paloh dalam orasinya juga mengingatkan pentingnya menjaga sistem demokrasi yang sehat dan berkualitas. “Demokrasi kita tidak boleh dirusak oleh siapa pun. Ini adalah misi besar NasDem, untuk menjaga kehormatan persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Surya Paloh.
Ia juga menegaskan bahwa NasDem berkomitmen untuk terus memperjuangkan demokrasi yang adil dan berintegritas, serta menolak campur tangan pihak mana pun dalam proses pemilu. “Kita wajib terus berjuang untuk mempertahankan dan mengembangkan sistem demokrasi yang sehat di Indonesia,” tambahnya.
Momen-momen dalam Kongres III NasDem ini memperlihatkan bagaimana tiga tokoh besar bangsa—Jokowi, Surya Paloh, dan Prabowo Subianto—bisa bersatu di tengah perbedaan pandangan, mengedepankan persatuan dan kepentingan nasional. Ini menjadi contoh teladan bagi seluruh politisi di Indonesia, bahwa meskipun terkadang berbeda pandangan, persaudaraan dan persatuan tetap harus dijaga.
Dengan berakhirnya Kongres III NasDem, Surya Paloh menyampaikan pesan penting kepada seluruh kader dan rakyat Indonesia: “Kita harus terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, karena itu jauh lebih berharga daripada kemenangan dalam pemilu. Demokrasi yang sehat hanya bisa tercapai jika kita mampu mengedepankan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan kelompok.”
Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi bangsa ini, Surya Paloh menekankan pentingnya suri teladan dari para pemimpin bangsa. “Obat paling mujarab untuk bangsa ini adalah teladan yang baik dari para pemimpin. Konsistensi antara ucapan dan perbuatan adalah kunci untuk menjadi pemimpin yang sejati,” pungkasnya.
Kongres III NasDem ini bukan hanya tentang politik, tetapi juga tentang komitmen untuk menjaga dan memperkuat NKRI. Seperti yang dikatakan Surya Paloh, “Misi besar NasDem adalah memperjuangkan kebinekaan dan pluralisme. Ini bukan hanya lip service, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata.”
Dengan semangat persatuan yang kuat, tiga tokoh bangsa ini menunjukkan bahwa masa depan Indonesia terletak pada kemampuan kita untuk bersatu dan bekerja sama, meskipun berbeda pandangan. Itulah esensi dari demokrasi dan itulah jalan menuju Indonesia yang lebih baik.