Foto: Anggota DPRD Kabupaten Bangli dari Partai NasDem Jero Gede Tindih.

Anggota DPRD Kabupaten Bangli dari Partai NasDem Jero Gede Tindih menegaskan momentum HUT ke-818 Bangli harus dijadikan momentum berpikir tentang bagaimana strategi jitu meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) Bangli ke depan.

“Kita harus membangun Bangli berdasarkan persoalan Bali, dari persoalan itu baru membuat program. Dan persoalan utama tiada lain adalah kecilnya PAD. Srategi dan upaya untuk meningkatkan PAD ini yang harus dipikirkan,” kata Jero Tindih, Senin (16/5/2022).

Dikatakan, terlepas dari kondisi pandemi Covid-19, dari 9 kabupaten/kota di Bali, PAD merupakan yang paling kecil. “PAD Bangli di bawah 100 miliar di tahun 2021. Realisasinya jauh dari target 200 miliar yang dicanangkan,” ujar Jero Tindih.

Ia mengakui sebenarnya tidak ada alasan PAD Bangli tidak bisa ditingkatkan dan tidak ada alasan pula PAD-nya selalu berada paling buncit diantara daerah lain. Sebab Bangli punya potensi sumber daya alam atau SDA yang luar biasa dan juga sumber daya manusia atau SDM-nya diyakini mampu bersaing.

“Tidak ada alasan sebenarnya PAD kita terus paling kecil. Padahal sumber daya alam kita paling bagus, SDM bersaing. Bangli punya Kintamani yang begitu bagus, punya Kaldera Danau Batur yang masuk jaringan Geopark Dunia,” tutur Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bangli itu.

Karenanya dirinya berharap pemimpin Bangli harus mencari strategi jitu agar mampu meningkatkan PAD dengan menggali potensi sumber-sumber PAD yang selama ini belum tergarap optimal.

Sebab tanpa ada peningkatan PAD tentu Pemkab Bangli mustahil bisa mendaani program atau proyek pembanguan infrastrukur seperi jalan, jaringan air bersih maupun membangun Rumah Sakit Pratama yang direncanakan dibangun di Kintamani sebagaimana yang dijanjikan oleh Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta saat kampanye Pilkada Bangli 2020 lalu.

“Semua butuh uang untuk membangun. Apakah selamanya Bangli akan minta ke pemerintah pusat dan ke pemerintah provinsi. Jadi PR-nya bagaimana kita di Bangli bisa memberdayakan sumber daya alam yang ada untuk meningkatkan PAD,” urainya.

“Masuk ke objek-objek PAD. Lihat objek lain yang harus kita kembangkan. Jadi momentun HUT Bangli ke- 818 jadikan momentum untuk bergerak bersama meningkatkan PAD Bangli,” sambung politisi NasDem asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani ini.

Di sisi lain, selaku wakil rakyat dirinya juga kerap mendapatkan keluhan dan pertayaan dari masyarakat mengenai program infrastruktur dan juga soal tidak adanya penyaluran bansos ke masyarakat. “Masyarakat menanyakan kenapa tidak ada bansos, tahun 2020 dan 2021 tidak ada. Infrastrukur seperti jaringan air besih dan jalan juga dikeluhkan. Dua ini yang terus ditanyakan oleh masyarakat,” ungkapnya.

“Tentu jawabn kami karena PAD kita kecil, dan tentu persoalan PAD ini harus menjadi perhatian serius pemimpin Bangli agar bisa menjalan program-programnya dan merealisasikan janji kampanyenya,” pungkas Jero Tindih.

Bagikan Artikel

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *