Foto: Anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai NasDem Wayan Gatra.

Denpasar, partainasdembali.org

Anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai NasDem Wayan Gatra mengapresiasi dan mendukung penuh UpayaPemerintah Kota (Pemkot) Denpasar yang kini fokus mengurangi angka pengangguran setelah dihantam pandemi Covid-19 melalui program sister city dengan sejumlah kota di berbagai negara lain.

Kota Denpasar memanfaatkan program sister city dimana telah terjalin MoU antara Kota Denpasar dengan Kota Darwin, Australia (Denpasar-Darwin) yang mana Darwin memerlukan kurang lebih 5.000 tenaga kerja untuk dikirim secara bertahap setiap tahun.

“Kita dukung penuh dan apresiasi program sister city seprti yang telah terjalin antara Denpasar-Darwin sehingga harapannya menjadi salah satu strategi yang efektif untuk mengurangi pengangguran dan juga memberikan kesempatan kerja di luar negeri,” ujar Gatra.

Untuk diketahui, program kota bersaudara yang dikenal dengan istilah sister city adalah konsep penggandengan dua kota yang berbeda lokasi dan administrasi politik dengan tujuan menjalin hubungan budaya dan kontak sosial antar penduduk.

Sister city umumnya memiliki persamaan keadaan demografi dan masalah-masalah yang dihadapi. Konsep sister city bisa diumpamakan sebagai sahabat pena antara dua kota.  Hubungan sister city sangat bermanfaat bagi program pertukaran pelajar dan kerjasama di bidang budaya dan perdagangan.

Mou program sister city antara Kota Denpasar dengan Darwin itu kemudian ditindaklanjuti oleh Dinas Tenaga Kerja dan Sertifikasi Kompetensi dengan mengadakan pelatihan-pelatihan berbasis kebutuhan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dengan begitu, tenaga kerja nantinya siap dikirim ke Kota Darwin.

Dinas Tenaga Kerja dan Sertifikasi Kompetensi Denpasar juga bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) dan stakeholder lainnya dengan mengadakan pelatihan peningkatan kualitas berbahasa Inggris. Sebab, bahasa itu merupakan salah satu kebutuhan dasar untuk bisa diberangkatkan.

Peluang kerja yang tersedia di Kota Darwin khususnya di sektor akomodasi pariwisata masih terbuka lebar. Tingkat hunian atau okupansi hotel di Kota Darwin tidak pernah sampai 100 persen, melainkan maksimal berada di angka 70 persen. Hal itu diakibatkan kekurangan tenaga kerja.

Selain perhotelan, Kota Darwin juga kekurangan tenaga kerja untuk memetik buah. Padahal, upah memetik buah di sana mencapai 35 dollar Australia per jam.

Disinilih SDM dari Kota Denpasar melalui program sister city ini akan dilatih agar siap menangkap peluang kerja tersebut. “Jadi kita harapkan SDM ini dilatih dan disiapkan dengan baik agar mereka dapat bekerja dengan baik di Kota Darwin,” kata Wayan Gatra yang juga Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar ini.

“Harapannya juga mereka mendapatkan pengalaman internasional yang sangat berguna ketika mereka kembali ke Denpasar nantinya,” pungkas Bendahara Fraksi NasDem-PSI DPRD Kota Denpasar ini.

Bagikan Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *