Foto: Ilustrasi Natal dan Tahun Baru (Nataru)

JAKARTA

Menyambut libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), perjalanan yang aman dan nyaman menjadi prioritas utama. Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menekankan pentingnya kesiapan pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan hal tersebut.

“Sosialisasi pedoman perjalanan serta penyediaan posko keselamatan di titik-titik rawan perlu ditingkatkan,” ujar Lestari dalam diskusi daring bertajuk Cerdas Liburan Nataru di Cuaca Ekstrem yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (18/12).

Diskusi ini menghadirkan sejumlah pakar, termasuk Robby Kurniawan dari Kementerian Perhubungan, Guswanto dari BMKG, dan Suharko dari UGM, dengan Irwansyah sebagai moderator.


Robby Kurniawan menyatakan, Kementerian Perhubungan telah mengoordinasikan persiapan transportasi untuk mengantisipasi lonjakan 110,6 juta pelaku perjalanan selama Nataru. Diperkirakan, 80% perjalanan akan menggunakan jalur darat, yang menjadi kunci kelancaran mobilitas.

Namun, ancaman cuaca ekstrem menjadi perhatian. Deputi BMKG, Guswanto, mengingatkan potensi hujan deras akibat fenomena La Nina, angin monsun Asia, dan rob. Gelombang tinggi di Selat Sunda hingga 25 knot harus diwaspadai, terutama pada jalur penyeberangan antarpulau.

BMKG telah menyediakan tautan informasi jalur perjalanan aman serta prakiraan cuaca untuk membantu masyarakat mengantisipasi risiko perjalanan.


Menurut Suharko, sebagian besar perjalanan Nataru akan mengarah ke kawasan wisata. Tantangan utamanya adalah membangun kesadaran masyarakat tentang risiko perjalanan. “Minimnya kepedulian masyarakat terhadap ancaman perjalanan harus menjadi perhatian serius pemerintah,” ujarnya.

Tory Damantoro, Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia, menambahkan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam menghadapi lonjakan arus lalu lintas, khususnya di daerah wisata di Pulau Jawa dan Indonesia bagian barat.


Wartawan senior Abdul Kohar menutup diskusi dengan menekankan pentingnya partisipasi publik. “Hampir 40% penduduk Indonesia terlibat dalam aktivitas Nataru. Tingginya tingkat partisipasi ini mencerminkan bangsa yang beradab,” ujar Kohar.

Dengan edukasi dan literasi masyarakat yang memadai, diharapkan libur Nataru dapat berlangsung aman, nyaman, dan menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Bagikan Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *