Foto: I Gusti Putu Parwata, tokoh Relawan Gerakan Masyarakat Terpadu (GMT) yang akrab disapa Gus Par didaulat menjadi anggota kehormatan Karangasem Scooter Club (KSC).

Karangasem

Dalam sebuah malam yang berkilau di Pantai Pasir Putih, Banjar Bugbug Kelodan, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, gemerlap bintang seakan berpadu dengan kilauan kebahagiaan. Pada hari Minggu, 18 Agustus, suasana itu dipenuhi oleh keriaan yang merayakan sebuah pencapaian yang langka, HUT ke-10 Karangasem Scooter Club (KSC).

Di tengah semaraknya acara tersebut, I Gusti Putu Parwata, tokoh Relawan Gerakan Masyarakat Terpadu (GMT) yang akrab disapa Gus Par diberi kehormatan yang tak ternilai. Di hadapan para penggemar scooter dan sahabat, Parwata dinobatkan sebagai anggota kehormatan KSC. Momen penuh makna ini dipersembahkan oleh Ketua Panitia HUT ke-10, Anak Agung Gede Agung, yang dengan bangga menyematkan tanda keanggotaan tersebut pada Parwata.

Acara ini tidak hanya merayakan satu dekade perjalanan KSC yang penuh warna, tetapi juga mengumpulkan para pecinta scooter dari berbagai penjuru. Dari setiap sudut Bali, bahkan dari luar pulau, mereka datang dengan mengendarai scooter kesayangan mereka, terutama Vespa, sebuah mahakarya mekanik yang menembus waktu. Seolah terhanyut dalam nostalgia, ribuan scooter antik, yang lahir dari tahun 1970 hingga 1990-an, berjejer rapi, masing-masing bercerita kisahnya sendiri.

I Gusti Putu Parwata, yang dikenal sebagai seorang penggemar scooter sejati, mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasinya. “Terima kasih atas penghargaan yang tulus ini saya diterima sebagai bagian dari keluarga besar Karangasem Scooter Club. Tentu ini adala sebuat kehormatan bagi saya dan siap siap berkontribusi bersama-sama membesarkan dan memajukan organisasi ini. Menjadikan organisasi ini juga wadah berkreativitas bagi anak-anak muda Karangasem,” ujarnya.

Tokoh yang digadang-gadang maju sebagai Calon Bupapi Karangasem dari Partai NasDem itu mencerminkan betapa langkanya barang yang dicintainya, sebuah kendaraan yang kini semakin sulit ditemukan suku cadangnya.

Meski demikian, semangat untuk melestarikannya tetap berkobar, sejalan dengan semangat komunitas KSC yang tak henti merayakan, bersilaturahmi, dan melestarikan budaya scooter yang kaya akan sejarah dan makna.

Bagikan Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *