Foto: Mulia-PAS Saat Debat Publik Kedua Pilgub Bali di The Meru Sanur
DENPASAR
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali, Made Muliawan Arya (De Gadjah) dan Putu Agus Suradnyana, atau yang dikenal sebagai pasangan Mulia-PAS, mengungkapkan berbagai inovasi untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bali dalam debat publik kedua yang digelar KPU Bali di Sanur. Program mereka meliputi pengelolaan sumber daya alam hingga aset wisata, yang semuanya diarahkan untuk meningkatkan kemandirian finansial Bali.
Salah satu gagasan utama Mulia-PAS adalah optimalisasi pemanfaatan aset tanah milik Pemprov Bali, terutama di kawasan pariwisata, melalui skema kerja sama sewa atau kemitraan. “Kami menawarkan Program Aplikasi Terintegrasi untuk mengoptimalkan pendapatan dari retribusi wisatawan, sekaligus memantau Pajak Hotel dan Restoran (PHR) dengan lebih akurat,” jelas De Gadjah.
Pasangan ini juga mengusulkan pembangunan Park and Ride di wilayah-wilayah wisata strategis, baik di lahan milik Pemprov Bali, tanah negara, maupun dengan lahan masyarakat. Sistem Park and Ride ini akan menyediakan area parkir terhubung dengan transportasi umum menuju pusat-pusat kota atau pusat ekonomi, diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan memperlancar arus wisatawan.
Untuk mengatasi permasalahan sampah yang menjadi tantangan di Bali, Mulia-PAS berencana mendirikan Badan Khusus Pengelola Sampah. Badan ini diharapkan mampu mengubah sampah menjadi sumber pendapatan daerah, sambil menyelesaikan masalah lingkungan yang dihadapi masyarakat Bali.
Di sektor perikanan, Mulia-PAS melihat potensi besar di zona 12 mil laut yang menjadi kewenangan Pemprov Bali. Rencana ini bertujuan untuk memanfaatkan wilayah laut tersebut bagi pengembangan perikanan lokal, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan dan menyumbang PAD.
Dengan langkah-langkah tersebut, Mulia-PAS optimistis mampu membawa Bali menuju kemandirian finansial yang lebih kokoh sambil tetap memelihara kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal.