Foto: Ilustrasi teknologi blockchain.
Denpasar
Di tengah semilir angin Pulau Dewata, Denpasar terus menorehkan prestasi, menjelma menjadi pionir teknologi yang memadukan warisan leluhur dengan inovasi digital masa depan. Sebagai kota yang tak henti-hentinya melahirkan gagasan cemerlang, Denpasar kini berdiri di garis depan adopsi teknologi blockchain, sebuah tonggak baru dalam perjalanan digital Bali dan Indonesia.
Sejak akhir 2019, ketika banyak pihak masih meraba-raba potensi teknologi blockchain, Denpasar sudah lebih dulu melangkah, berani dan yakin. Atas capaian ini, Anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai NasDem Wayan Gatra mengpresiasi kepeloporan Kota Denpasar yang terdepan dalam hal teknologi blockchain di Bali bahkan tanah air.
“Sebagai smart city, Denpasar ini memang terdepan dalam inovasi digital salah satunya di teknologi blockchain. Bahkan setahu saya Denpasar yang pertama kali punya Bali Blockchain Center (BBC) di Dharmanegara Alaya (DNA) Creative Hub. Inovasi-inovasi dan kepeloporan seperti ini kita harus dukung terus sejalan dengan upaya mencetak lebih banyak SDM talenta digital di Denpasar,” kata Wayan Gatra yang baru saja dilantik sebagai Anggota DPRD Denpasar periode 2024-2029, menjalan periode keduanya sebagai wakil rakyat.
Dengan mata yang penuh optimisme, ia melanjutkan, “Denpasar adalah yang pertama kali memiliki Bali Blockchain Center (BBC) di Dharmanegara Alaya (DNA) Creative Hub. Inovasi-inovasi seperti ini harus kita dukung terus, sejalan dengan upaya mencetak lebih banyak SDM talenta digital di Denpasar.”
Memang, jika menoleh ke arah Badung, kita akan menemukan ekosistem startup yang tumbuh subur, didukung talenta global yang datang dan pergi dengan mimpi-mimpi besar. Namun, Denpasar mengambil langkah berbeda, lebih dalam, lebih substansial.
Di sini, blockchain bukan sekadar jargon, melainkan masa depan yang sedang disiapkan. Pemerintah dan sektor swasta berjalan bergandengan tangan, membangun fondasi kuat yang diharapkan menjadi dasar kokoh bagi adopsi teknologi Web3 di masa mendatang.
Tahun 2021 menjadi saksi berdirinya Bali Blockchain Center, sebuah laboratorium pengembangan blockchain yang dikelola oleh putra-putri daerah. Ini bukan sekadar proyek teknologi, tapi juga simbol kebanggaan lokal yang melampaui batas-batas geografis.
Wayan Gatra, dengan senyum penuh penghargaan, memberikan apresiasi atas kepeloporan Denpasar yang menjadi tempat kelahiran laboratorium ini. Daerah lain baru mulai tahun ini, bahkan beberapa datang untuk studi banding ke BBC, dan tak sedikit yang datang dari luar negeri untuk menimba ilmu.
Namun, perjalanan menuju adopsi blockchain di ranah pemerintahan masih terjal. Birokrasi dan regulasi menjadi tantangan yang harus dihadapi. Untuk mengatasi ini, BBC tidak bekerja sendiri. Mereka menggandeng startup lokal dan bermitra dengan pemain global untuk mengembangkan teknologi blockchain yang siap diterapkan ketika waktunya tiba. Dengan langkah ini, Denpasar tengah mempersiapkan diri untuk masa depan, ketika blockchain bukan lagi sekadar konsep, tapi kenyataan yang mengubah cara kita bekerja dan hidup.
Di luar kolaborasi dengan ekosistem blockchain yang ada, Denpasar juga tengah mengembangkan sistem blockchain untuk melindungi produk kreatif dan kebudayaan. Teknologi ini bertujuan menjaga kekayaan intelektual dari hulu ke hilir, dan berpeluang diintegrasikan ke proyek merek kolektif “unBALIvable”, sebuah langkah strategis untuk memperkuat identitas Bali di kancah global.
Sementara itu, satu lagi prestasi lahir dari BBC Denpasar. Startup Mandala Chain, yang berakar di Denpasar, kini bersiap terbang ke Silicon Valley untuk World Startup Cup. Juli lalu, Mandala Chain berhasil menjuarai World Startup Cup Bali dan berhak mewakili Denpasar, Bali, dan Indonesia di ajang bergengsi tersebut. Oktober nanti, mereka akan beradu inovasi di tanah yang melahirkan raksasa-raksasa teknologi dunia.
Di balik semua ini, ada keyakinan yang mengakar kuat. Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, menegaskan bahwa meski implementasi blockchain secara masif belum terjadi, potensinya sangat besar. “Blockchain bukan saja teknologi masa kini yang bisa mencegah korupsi, menguatkan inklusivitas ekonomi, dan mempercepat digitalisasi, tapi juga fondasi bagi Denpasar maju dan Indonesia Emas 2045,” tegasnya melalui pidato yang dibacakan oleh Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa saat membuka Bali Blockchain Summit (BBS) 2024 di Gedung DNA Denpasar.
Jaya Negara juga mengajak para inovator muda di Denpasar untuk menjadikan kota ini sebagai yang tercepat dalam inovasi. Di era yang terus bergerak menuju Web3, blockchain adalah salah satu kendaraan utama yang akan membawa Denpasar ke masa depan yang cerah, penuh dengan kemungkinan tak terbatas.