Foto: Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kabupaten Jembrana Nyoman Renteb.
Jembrana,Partanasdembali.org
Kabupaten Jembrana bakal memiliki factory sharing (rumah produksi bersama) bidang produksi kakao untuk semakin mengembangkan produksi kakao di “Gumi Makepung” menjadi berbagai produk olahan.
Program factory sharing ini merupakan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenkopUKM) yang rencananya dihadirkan untuk mendukung Pemerintah Kabupaten Jembrana memberikan nilai tambah terhadap produksi kakao Jembrana.
Rencana program factory sharing untuk pengembangan produksi kakao ini mendapatkan apresiasi dan dukungan penuh dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kabupaten Jembrana Nyoman Renteb. Pihaknya menyambut baik pengembangan program factory sharing ini.
“Factory sharing bidang kakao ini merupakan program yang strategis untuk mengembangkan produk pertanian kakao dan memajukan pertanian serta pelaku UMKM di Jembrana,” kata Renteb, Minggu (26/6/2022).
Program factory sharing atau rumah produksi bersama merupakan proyek nasional dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenkopUKM) agar produk-produk UKM bisa masuk rantai pasar dunia. Tentunya juga bisa memiliki nilai tambah yang tinggi.
Factory sharing juga bertujuan membangun ekosistem industri cokelat yang didukung dengan market (pasar) yang berkelanjutan sehingga produk kakao Jembrana semakin berkembang.
Diharapkan kehadiran factory sharing nantinya bisa merangsang munculnya lebih banyak pelaku UMKM atau koperasi-koperasi yang mengelola ini serta berkontribusi positif mengembangkan industrinya jauh lebih besar lagi sehingga akan berdampak pula kemajuan pertanian kakao dan perekonomian di Jembrana.
Selama ini, kata Renteb, kakao menjadi salah satu komoditas unggulan di Gumi Makepung. Di samping itu, saat ini kakao Jembrana juga telah berhasil menembus pasar internasional di sejumlah wilayah Benua Eropa dan Amerika.
Maka dengan keberadaan factory sharing bidang kakao, politisi NasDem asal Kecamatan Melaya ini berhara ke depannya Jembrana tidak hanya mengekspor kakao dalam bentuk bahan mentah atau biji kakao fermentasi tapi dalam bentuk produk olahan kakao yang bisa bersaing di pasar global.
“Jadi berbagai produk olahan kakao Jembrana kita harapkan bisa tembus pasar ekspor sehingga bisa menjadi salah satu ikon produk unggulan dari Jembrana. Jika itu terwujud tentu petani akan lebih sejahtera,” harap mantan anggota DPRD Jembrana dari PDI Perjuangan periode 2014-2019 ini.
Sebagai salah satu partai politik yang ikut mengusung Tamba-Ipat pada Pilkada Jembrana 2020 silam, NasDem mengaku akan terus mendukung penuh langkah Bupati Tamba dalam membangun Jembrana dan menghadirkan lebih banyak investasi ke daerah ini.
Terlebih pula Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi akan dibangun mulai Juni 2022 mendatang dan pengerjaannya ditargetkan rampung pada November 2024. Keberadaan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi diyakini akan lebih banyak membuka keran pariwisata Jembrana mengucur lebih deras lagi.
Menurut Renteb ketika Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi dibangun, otomatis akan mendukung pariwisata Bali dan pemerataan pembangunan di seluruh Bali khususnya juga di “Gumi Makepung” Jembrana.
“Kami yakin pariwisata di Jembrana akan lebih bergeliat lagi dan akan muncul destinasi baru lagi selain mengangkat kembali potensi destinasi yang sudah ada,” pungkas Renteb.