Foto: Partai NasDem menggelar FGD terkait ketahanan pangan nasional.

Jakarta

Anggota Komisi IV DPR RI yang juga Ketua DPP Partai NasDem Bidang Pertanian, Peternakan dan Kemandirian Desa, Sulaeman L Hamzah mengungkapkan, Partai NasDem menggelar Focus Group Discussion (FGD) hingga tiga kali terkait ketahanan pangan nasional, karena ingin merumuskan aksi nyata agar kehadirannya dirasakan petani, dan berkontribusi dalam mendorong tercapainya kedaulatan pangan nasional.

Dalam FGD yang dilangsungkan secara online tersebut Sulaeman mengungkapkan tiga topik utama yang sudah dilakukan. Pertama permasalah pangan dan pertanian yang dihadapi oleh petani. Kedua, peran dan fungsi Partai NasDem dalam menghadapi permasalahan pangan dan yang ketiga, program dan kegiatan yang perlu didorong pada tingkat pusat dan daerah.

“Persoalan kemiskinan di pedesaan, data dari BPS (Biro Pusat Statistik) menunjukkan 70.000 desa atau setara 87%, sumber penghasilan utama penduduk pedesaan berasal dari pertanian. Namun, produktivitas dan pendapatan usaha relatif rendah sehingga kemiskinan, pengangguran dan rawan pangan cenderung meningkat,” ungkap Sulaeman, Selasa (6/8/2024).

Sejauh ini, tambah Sulaeman, komoditas padi berkontribusi paling besar terhadap penghasilan penduduk desa, yakni berkisar 44%. Artinya pembangunan pertanian sangat penting dalam pengentasan kemiskinan, pengangguran dan rawan pangan.

“Sejauh ini, masalah yang dihadapi sektor pertanian, antara lain dampak perubahan iklim, sarana produksi, konversi dan kualitas lahan, pendidikan dan usia petani, jumlah penyuluhan yang sedikit, irigasi, keterbatasan akses, keamanan global, tingginya impor komoditas hingga ketergantungan pada beras,” terang Sulaeman.

Legislator NasDem dari Dapil Papua Selatan yang akan kembali duduk di kursi Senayan pada periode 2024-2029 ini menambahkan peran strategis Partai NasDem adalah perlu keterlibatan anggota legislatif dan eksekutif Partai NasDem untuk menghasilkan kebijakan yang berpihak pada petani dan peningkatan produktivitas pangan.

“Misalnya, pengembangan komoditas pertanian unggulan daerah, penguatan pangan lokal, pendampingan dan pembinaan kepada petani, dan demplot percontohan petani Partai NasDem. Secara konkret, yang bisa dilakukan adalah gerakan sarapan nasi jagung, sagu, umbi-umbian, dan lainnya, lomba cipta produk berbasis pangan, dan gerakan 1 (satu) hari No-Nasi,” jelas Sulaeman.

Narasumber lain yang ikut menyumbangkan pemikirannya adalah Aris Arif Mundayat, dosen Universitas Sebelas Maret dan Universitas Gadjah Mada, sekaligus peneliti yang mengangkat topik “Lumbung Pangan Berbasis Ideologi Gotong Royong, Sebagai Respon Kritis Atas Problem Kebangsaan, yakni Transformasi dari Citizen menjadi Market-tizen.”

Kemudian, fasilitator dan staf pengajar Akademi Bela Negara NasDem, Agustinus Moruk Taek, M.A., yang secara khusus memproyeksikan strategi pengimplementasian kebijakan pangan melalui struktur Partai NasDem.

Selain itu anggota Bidang Pertanian, Peternakan dan Kemandirian Desa Ayep Zaki yang menawarkan Rumah Pangan NasDem (Rumpanas). Program Rumpanas merupakan program pemberdayaan komunitas berbasis komoditas daerah masing-masing yang diintervensi secara holistik oleh struktur Partai NasDem dari hulu sampai hilir. Program Rumpanas diinisiasi oleh inspirasi produk Ayep Zaki yakni Rumah Tempe Azaki. Produk pangan ‘Azaki’ telah berhasil untuk diujicobakan kualitasny di manca negara.

Bagikan Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *