Foto: Ketua DPD NasDem Kabupaten Buleleng, Made Jayadi Asmara menegaskan NasDem siap memenangkan pasangan Sugawa-Suardana di Pilkada Buleleng.
Buleleng
Partai NasDem Buleleng siap totalitas memenangkan pasangan Dr. Nyoman Sugawa Korry dan Dr. Gede Suardana (Sugawa-Suardana) sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng untuk Pilkada Buleleng 2024. Pasangan Sugawa-Suardana dinilai pemimpin ideal untuk memajukan Buleleng
“Kedua sosok ini yang paling ideal yang tepat untuk memimpin dan memajukan Buleleng,” tegas Ketua DPD NasDem Kabupaten Buleleng, Made Jayadi Asmara belum lama ini.
Sugawa Korry adalah seorang politisi berpengalaman yang juga merupakan akademisi. Sugawa Korry dinilai memiliki pandangan yang holistik dan komprehensif dalam menangani masalah Buleleng, serta telah menemukan formula-formula efektif untuk tata kelola pemerintahan yang lebih baik, yang akan diterapkan jika dipercaya oleh rakyat Buleleng dalam Pilkada Buleleng mendatang.
“Dengan mengetahui latar belakang permasalahannya, beliau juga pasti sudah menemukan formula-formula yang jitu di dalam rangka melakukan tata kelola pemerintahan di Buleleng dengan lebih baik ketika dipercaya oleh rakyat Buleleng di Pilkada nanti,” kata Jayadi Asmara yang juga Wakil Ketua II DPRD Buleleng dari Partai NasDem ini.
Sementara untuk sosok Gede Suardana, menurut Jayadi Asmara, adalah tokoh muda yang telah terbukti kapasitasnya. Suardana, yang merupakan jebolan KMHDI, pernah menjabat sebagai Ketua KPU Buleleng pada periode 2013-2018. Keberhasilannya dalam posisi tersebut menunjukkan bahwa ia layak dipercaya oleh rakyat Buleleng untuk bekerja sama dengan Sugawa Korry dalam meningkatkan tata kelola pemerintahan dan menangani permasalahan yang ada di Buleleng di masa depan.
“Keberhasilan beliau sebagai Ketua KPU Buleleng merupakan salah satu indikator bahwasannya beliau juga layak dipercaya oleh rakyat Buleleng untuk bersinergi dengan Pak Nyoman Sugawa Korry dalam melakukan tata kelola pemerintahan yang lebih baik nantinya di dalam rangka untuk menjawab permasalahan yang ada di Buleleng,” terangnya.
Jayadi Asmara kemudian mengungkapkan adanya kesenjangan yang signifikan antara Bali Utara dan Bali Selatan. Oleh karena itu ia yakin paket Sugawa-Suardana memiliki pandangan dan kajian yang holistik dan komprehensif dalam memahami masalah Buleleng. Keduanya diyakini dapat melihat permasalahan dengan lebih murni dan jernih, sehingga mampu merumuskan solusi yang efektif untuk menutup jurang perbedaan tersebut.
“Pak Nyoman Sugawa Korry akademisi, kemudian Pak Gede Suardana juga seorang akademisi tentu memiliki pandangan-pandangan, kajian-kajian yang lebih holistik dan komprehensif dalam melihat persoalan Buleleng dengan lebih murni, dengan lebih jernih,” ujarnya.
Jayadi Asmara menyatakan bahwa Buleleng selama ini tertinggal jauh dibandingkan dengan Bali Selatan, termasuk Denpasar, Badung, dan Gianyar. Menurutnya, pusat pembangunan pariwisata yang berfokus di Bali Selatan telah menyebabkan Buleleng tidak mendapatkan manfaat dari sektor pariwisata. Dia berharap bahwa pembangunan Bandara Bali Utara, yang dijanjikan oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo-Gibran, akan menjadi solusi untuk mengatasi ketimpangan antara wilayah Utara dan Selatan.
“Masalahnya adalah Buleleng tidak mendapatkan kue pariwisata. Mungkin dengan pembangunan Bandara Bali Utara yang sudah dijanjikan oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo-Gibran, itu menjadi solusi daripada ketimpangan yang terjadi di Utara dan Selatan. Itu yang pertama,” katanya.