Pariwisata Bali telah resmi dibuka sejak Kamis, (14/10/2021). Meski syarat perjalanannya ketat dan hanya 19 negara yang diperbolehkan berkunjung ke Indonesia, pelaku pariwisata masih berharap sektor yang menjadi tumpuan ekonomi Bali ini bisa tumbuh.
Kendati demikian, Sekretaris DPD NasDem Kabupaten Gianyar, I Gusti Ngurah Putra, S.Sos menilai kebijakan tersebut sangat baik walau setelah sekian hari pasca dibukanya penerbangan internasional, belum terasa ada perubahan yang berarti.
“Nampaknya animo wisman masih rendah untuk mulai berkunjung ke Bali, namun langkah tersebut sangat baik sebagai langkah awal dalam memulihkan sektor pariwisata yang menjadi tumpuan Bali saat ini,” ucap pria yang kerap disapa Jie Naga ini.
Jie Naga mengungkapkan pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang sangat besar khususnya sektor pariwisata di Kabupaten Gianyar. Dirinya menyebut pelaku pariwisata kini terperangkap dalam masa yang sangat sulit, bahkan banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadinya untuk berdagang dipinggir jalan.
“Semua sendi-sendi yang mengakibatkan perputaran uang telah mati . Penggiat wisata , travel, guest house , kuliner , weeding , dan lain-lain tidak bisa jalan. Sebagian besar para sopir travel tidak bisa melanjutkan kewajibannya. Sehingga, ada yang menggunakan armada “mewah” nya untuk buka lapak. Sungguh sangat miris dan memperihatinkan,” ungkapnya.
Melihat animo wisman belum sepenuhnya pulih, Jie Naga menghimbau masyarakat dan pemerintah untuk lebih memprioritaskan sektor pertanian dan ekonomi kreatif. Ia menyadari bahwa dalam kondisi ini, sektor pariwisata belum sepenuhnya bisa menjadi tumpuan lagi bagi pulau dewata untuk sementara waktu.
“Angin segar akan sektor pariwisata kembali dibuka tentu menjadi harapan bagi pelaku pariwisata. Namun, dalam hal ini sebaiknya kita lebih memprioritaskan sektor pertanian dan ekonomi kreatif. Sudah saatnya Bali kembali ke awal, dengan mengandalkan sektor pertaniannya,” tukas politisi asal Gianyar ini.
Jie Naga mengatakan hal tersebut, bukan tanpa alasan. Ia menyebut sektor pertanian dan ekonomi kreatif memiliki kesempatan besar untuk kembali menjadi tumpuan masyarakat Bali. “Sektor pertanian harus dapat berdiri sendiri tidak lagi menyuplai kebutuhan hotel-hotel dan villa, karena jika sektor pertanian tetap seperti itu, ketika hotel dan villa kehilangan pengunjung maka sektor pertanian merasakan dampaknya seperti saat ini,”imbuhnya.
Lebih jauh Jie Naga menegaskan bahwa Bali harus mendapatkan sektor alternatif yang akan menjadi tumpuannya kelak. Sektor pertanian dan ekonomi kreatif dirasanya tepat untuk menjadi tumpuan masyarakat Bali seperti zaman dahulu, jauh sebelum sektor pariwisata menjadi primadona di Bali.