Seiring melandainya kasus penularan Covid-19 di Tanah Air, Pemerintah akan kembali membuka pintu kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai bagi turis asing untuk membangkitkan kondisi ekonomi pariwisata di Bali.

Hal ini disambut dengan antusias oleh Wakil Ketua Bidang Ekonomi DPW Partai NasDem Bali, Pontas H. Simamora, S.E.Ak., M.M., CPS. Dirinya mengatakan ini merupakan momentum kebangkitan sektor pariwisata khususnya di Bali.

“Dampak dari Covid-19 terhadap sektor pariwisata di Bali sangat memperihatinkan, mengingat jumlah kunjungan wisman turun sampai ke titik nol, hotel sepi, kosong dan ada yang tutup atau dijual demikian juga sektor-­sektor pendukungnya secara langsung mati karena tidak ada transaksi ataupun perputaran usaha, dibukanya penerbangan internasional akan kembali menghidupkan sektor pariwisata di Bali,” ucapnya.

Dirinya juga mengatakan ini merupakan keputusan yang tepat untuk kembali menggeliatkan roda ekonomi di Pulau Dewata. “Harus segera ada keputusan bahwa pariwisata harus bisa dibuka khususnya untuk tempat-­tempat yang sudah dapat mematuhi prokes yang dikeluarkan oleh pemerintah” sambungnya.

Kebijakan pembukaan pintu kedatangan internasional di Bandara Ngurah Rai ini akan dimulai pada 14 Oktober 2021 mendatang. Pada tahap uji coba ini, wisatawan mancanegara (wisman) yang diperbolehkan masuk ke Bali berasal dari negara atau kota tertentu, yakni China, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, dan Abu Dhabi serta Dubai, Uni Emirat Arab.

Untuk menjaga keselamatan, pemerintah menerapkan syarat ketat bagi wisman yang ingin datang ke Bali yakni, harus memiliki bukti vaksinasi lengkap dan kewajiban melakukan karantina di hotel selama lima hari. Dalam memaksimalkan momentum kebangkitan pariwisata di Bali, Pontas H. Simamora menghimbau pemerintah dan pelaku pariwisata untuk saling bersinergi meningkatkan produktifitas seluruh sektor, sehingga dapat mempercepat pemulihan ekonomi di Bali.

“Pemerintah dan pelaku pariwisata harus saling bersinergi satu sama lain. Pemerintah membutuhkan pengusaha untuk menggerakkan sektor pariwisata, pengusaha membutuhkan pemerintah agar memberi jaminan keamanan dan kenyaman bagi para tamu atau wisatawan yang datang ke Bali. Sektor UMKM Bali dilibatkan dalam pengadaan barang dan jasa di hotel-­hotel yang ada di Bali. Jenis dan jumlah hasil pertanian atau perikanan di Bali dibenahi agar supply dari petani Bali matching atau cocok dengan kebutuhan hotel-­hotel di Bali dan ada jaminan harga yang stabil,” terangnya.

Pontas H. Simamora juga berpesan kepada seluruh masyarakat Bali, dalam menjalankan kebijakan ini tetap harus mengutamakan keselamatan dan kehati-hatian agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19.

“Ketika pariwisata di Bali sudah dibuka, masyarakat dan seluruh pelaku pariwisata jangan sampai lengah, mari kita patuhi anjuran dan prokes dari pemerintah, karena dengan demikianlah Covid-­19 ini bisa dikendalikan dan ekonomi bisa jalan,” ujarnya

Bagikan Artikel

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *