Foto: Bidang Pemilih Pemula dan Milenial DPW Partai NasDem Bali membagikan voucher mamogram gratis (skrining kanker payudara) di Kantor DPW Partai NasDem Bali di Jalan Cok Agung Tresna Renon Denpasar pada Minggu 22 Oktober 2023.
Denpasar partainasdembali.org
Dalam rangka menekan angka kanker payudara di Indonesia khususnya Bali dan menyosialisasikan bahaya kanker payudara di masyarakat, Bidang Pemilih Pemula dan Milenial DPW Partai NasDem Bali menggelar Aksi NasDem Peduli, Anak Muda Menyelamatkan Ibu “Menjaga Keluarga Membangun Indonesia Sehat” dengan membagikan voucher mammogram gratis (skrining kanker payudara) kepada para ibu di Bali.
Total ada 150 voucher mammogram gratis yang dibagikan untuk para ibu Bali yang bisa digunakan di RS Siloam dan saat ini masih ada tersisa kuota 130 voucher mammogram gratis yang bisa didapatkan oleh masyarakat Bali sebab pendaftaran masih dibuka sampai Januari 2024.
Demikian diungkapkan Wakil Ketua Bidang Pemilih Pemula dan Milenial DPW Partai NasDem Bali Kadek Eggy Segel ditemui usai menyerahkan voucher mamogram gratis kepada 20 orang penerima di Kantor DPW Partai NasDem Bali di Jalan Cok Agung Tresna Renon Denpasar pada Minggu 22 Oktober 2023.
Aksi NasDem Peduli Anak Muda Menyelamatkan Ibu “Menjaga Keluarga Membangun Indonesia Sehat” total membagikan 2000 voucher mammogram di seluruh Indonesia dan 150 voucher mammogram gratis di Bali yang bisa digunakan di RS Siloam.
Kadek Eggy Segel kemudian menyampaikan pesan kepada masyarakat, khususnya kaum perempuan, untuk tidak takut mendeteksi dini potensi atau gejala kanker payudara, karena ini untuk kebaikan bersama. Sementara untuk pendaftaran masih dibuka sampai Januari 2024. Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan voucher mammogram gratis ini bisa menghubungi Nia (0822-4733-5737) dan Shonia (0878-6409-3198).
“Untuk teman-teman, kakak-kakak semua yang masyarakat Bali khususnya para perempuan, jangan takut untuk mendeteksi dini potensi atau gejala kanker payudara, karena ini juga untuk kebaikan kita sendiri, juga keluarga kita. Dan untuk pendaftaran masih dibuka sampai Januari 2024 dan masih bisa mendaftar melalui kontak personnya Kakak Nia dan Kakak Sonia atau juga bisa datang sekalian berkunjung ke kantor DPW NasDem provinsi Bali,” ujarnya.
Ada sejumlah kategori ibu yang boleh mengikuti mammogram yakni wanita berusia 40/lebih, wanita berusia 35 tahun yang memiliki riwayat kanker di keluarga, tidak sedang kondisi menyusui / hamil dan tidak pernah terdiagnosa kanker payudara sebelumnya.
Kadek Eggy Segel mengungkapkan bahwa sebanyak 20 dari total 150 voucher mammogram untuk Provinsi Bali telah diserahkan. Sementara total voucher mammogram di seluruh Indonesia adalah 2000 voucher. Voucher ini disebutkan hanya dibagikan di Provinsi atau Kota yang terdapat Rumah Sakit Siloam karena NasDem telah bekerjasama dengan rumah sakit tersebut.
“Hari ini 20 voucher yang diserahkan. Ada 150 yang akan dibagikan di Bali. Kalau total di seluruh Indonesia ada 2000 voucher. Tapi dibagikan hanya ke Provinsi atau Kota yang ada Rumah Sakit Siloam, karena kerja samanya masih dengan Rumah Sakit Siloam,” terangnya.
Kadek Eggy Segel menjelaskan lebih lanjut pembagian voucher mammogram di Bali dilakukan secara bertahap, mengingat jadwal pemeriksaannya sampai bulan Januari 2024. Artinya masih ada 130 kuota voucher yang akan dibagikan. “Kita masih dalam berjalan karena program ini pemeriksaannya sampai Januari 2024. Jadi hari ini cuma diserahin 20, nanti secara bertahap diserahkan. Sekarang masih sisa lagi 130,” ungkapnya.
Kadek Eggy Segel menegaskan tidak ada kriteria khusus untuk mendapatkan voucher mammogram tersebut. Yang terpenting calon penerima harus sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. “Kami memberikan kepada perempuan, tidak ada kriteria khusus, yang penting sesuai dengan usia, atau ketentuan umumnya aja,” katanya.
“Jadi ketika stadiumnya sudah besar baru mereka tahu dan yang sangat disayangkan sampai kehilangan nyawa. Jadi kita berharap melalui kegiatan anak muda menyiapkan ibu ini bisa mengurangi, menurunkan sejak dini angka kanker, khususnya di payudara,” pungkasnya.
Sementara itu salah satu penerima voucher skrining kanker payudara (mamografi) Theresia Atsta Monitasiwi mengapresiasi kepedulian NasDem kepada kalangan ibu-ibu. Dikatakan program ini sangat membantu karena sebagian besar pengetahuan ibu-ibu terkait mamografi itu kurang. Bahkan terkadang ada yang paham tentang mamografi, namun tidak berani untuk memeriksakan diri karena alasan biaya.
“Biasalah kalau ibu-ibu tuh lebih mengutamakan dapur dulu, keuangannya, daripada untuk yang kesehatan ini. Biasanya ibu-ibu itu juga dalam artian itu mungkin dia pasti mahal dah apalagi kalau semuanya biaya ke rumah sakit gitu kan. Jangankan itu mungkin ke pap smear biasanya masih nunggu aja kalau ada yang ajak atau ada yang gratisan seperti itu,” ungkap Theresia Atsta Monitasiwi.
Terkait dengan kurangnya kesadaran kaum ibu-ibu akan bahayanya kanker payudara, Theresia Atsta Monitasiwi mengatakan bahwa kurangnya edukasi terhadap ibu-ibu terkait akan bahaya kanker payudara dan pentingnya melakukan screening kanker payudara sejak dini.
Selain itu juga adanya ketakutan yang membuat mereka menjadi khawatir untuk memeriksakan diri. Padahal menurut Theresia Atsta Monitasiwi melakukan screening kanker payudara sejak dini sangat penting untuk investasi kesehatan kedepannya.
“Pentingnya iya untuk anggaplah untuk investasi diri sendiri untuk ke depannya. Jadi kalau tahu dia terdeteksi, bisa ditangani lebih awal, daripada nanti setelah terakhir itu kadang-kadang pasti akan menyesal dan biaya pun lebih banyak lagi,” pungkasnya.