Foto: Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat.
Jakarta
Pemerataan kualitas pendidikan menjadi isu krusial yang membutuhkan dukungan penuh dari semua elemen masyarakat. Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menekankan bahwa akses pendidikan yang merata bukan hanya soal kuantitas, tetapi juga kualitas yang harus dirasakan setiap anak bangsa untuk meningkatkan daya saing di kancah global.
“Kita perlu memastikan akses pendidikan yang mudah dijangkau oleh setiap anak Indonesia, sekaligus memperhatikan mutu yang setara di seluruh wilayah. Tujuannya agar anak bangsa kita memiliki daya saing yang mumpuni di tengah tantangan global,” ujar Lestari dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (12/11).
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi Indonesia di tahun 2023 tercatat 31,45%. Capaian ini tertinggal dari beberapa negara tetangga, seperti Malaysia yang mencapai 43%, Thailand 49,29%, dan Singapura 91,09%. Pemerintah menargetkan APK pendidikan tinggi mencapai 45% pada 2035 dan 60% pada 2045. APK ini mengukur persentase mahasiswa yang berkuliah di perguruan tinggi dibandingkan dengan populasi usia 19-23 tahun.
Tantangan pendidikan nasional tak hanya terbatas pada angka partisipasi. Data BPS tahun 2022 menunjukkan bahwa Indonesia memiliki 316.912 dosen, tetapi hanya 18,44% di antaranya yang bergelar doktor, dan sebagian besar bertugas di perguruan tinggi negeri. Lebih dari 60% dosen berada di perguruan tinggi swasta, dan 45% dari mereka bergaji di bawah Rp3 juta per bulan.
Rerie, sapaan akrab Lestari, mengungkapkan bahwa memperluas akses pendidikan dan memastikan pemerataan mutu adalah dua hal yang harus berjalan bersamaan. “Layanan pendidikan harus menjangkau seluruh anak bangsa dengan kualitas yang merata di seluruh wilayah,” tegasnya.
Sebagai anggota Komisi X DPR RI yang mewakili daerah Jawa Tengah II, Rerie menyadari tantangan besar yang dihadapi sektor pendidikan nasional saat ini. Ia mendorong kolaborasi berbagai pihak, baik masyarakat, swasta, maupun pemerintah, untuk meningkatkan mutu pendidikan di seluruh Tanah Air. “Nilai-nilai kebangsaan seperti gotong-royong, persatuan, dan cinta Tanah Air yang diwariskan oleh para pendiri bangsa harus menjadi dasar dalam membangun pendidikan nasional yang lebih baik,” kata anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.
Rerie berharap dengan langkah strategis yang terukur, visi untuk memperluas akses pendidikan berkualitas dapat segera tercapai, demi mempersiapkan anak-anak Indonesia yang kompetitif di masa depan.