Foto: Ketua Departemen Pemilih Pemula dan Milenial Garnita Malahayati Partai NasDem, Emi Sonia Fransiska.

Jakarta, partainasdembali.org

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Garda Wanita (Garnita) Malahayati Partai NasDem menyoroti dugaan tindak pelecehan di tempat kerja sebagai syarat perpanjangan kontrak di salah satu perusahaan di Cikarang. Pengungkapan itu datang dari karyawati yang berani menolak serta bersuara lantang atas kasus pelecehan yang diterimanya.

Demikian diutarakan Ketua Departemen Pemilih Pemula dan Milenial Garnita Malahayati Partai NasDem, Emi Sonia Fransiska, dalam sebuah kesempatan kepada awak media, Senin (8/5). Sonia menilai pelecehan seksual merupakan masalah serius dan perlu diberikan prioritas untuk langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi masalah tersebut.

“Dari kejadian tersebut, saya sangat respect dengan karyawan Cikarang (korban), yang mana sebagai perempuan memiliki keberanian, serta mari para perempuan lain untuk berani bersuara jika mendapat tekanan atau pelecehan baik secara verbal ataupun nonverbal,” kata Sonia.

Menurut Sonia, laporan yang dilakukan Karyawati Cikarang, yang viral baru-baru ini adalah suara perlawanan, suara keberanian mengungkap sesuatu yang dikhawatirkan atau bahkan ditakuti oleh mayoritas perempuan di dunia kerja.

“Libatkan media, lembaga terkait, organisasi masyarakat, aparat hukum untuk tindak tegas para pelaku pelecehan terhadap perempuan di dunia kerja atau di manapun berada,” kata Sonia.

Sonia yang juga Ketua Divisi Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) Jaksel itu menuturkan pelecehan seksual di tempat kerja merupakan masalah sosial yang meluas di dunia. Kejadian tersebut, lanjut dia, merupakan salah satu bentuk kekerasan terhadap perempuan baik di negara maju, negara berkembang, maupun negara terbelakang.

“Mayoritas pelecehan seksual bukan tentang ketertarikan fisik, ini tentang kekuasaan. Faktanya, banyak insiden pelecehan seksual terjadi ketika seseorang berada dalam posisi berkuasa atas orang lain (misal dalam kasus ini adalah atasan pada bawahan),” ujar Sonia.

Lagi-lagi Sonia menekankan bahwa pelecehan seksual merupakan fenomena yang sudah lama terjadi dan bersifat global yang melintasi semua lini dan masalahnya sangat luas, tidak hanya terbatas pada kasus atasan yang mengeksploitasi bawahan.

Dia melihat ketakutan perempuan untuk melaporkan atau melakukan pengaduan atas tindakan amoral tersebut disebabkan oleh rasa takut pada atasan, rasa takut akan rasa bersalah di masyarakat, takut diturunkan pangkatnya atau bahkan ketakutan dikeluarkan dari pekerjaan.

“Pelecehan verbal ataupun nonverbal itu bisa melukai jiwa perempuan dan bisa berakibat pada kesehatan mental serta fisiknya. Pelecehan verbal bukan merupakan bahan lelucon, melainkan tindakan nyata yang membekas dan menimbulkan traumatis pada korban,” tambah dia.

Untuk itu menurut dia perempuan tidak boleh takut untuk menyampaikan masalah atau keluhan mereka. Perempuan harus berani bersuara untuk diri mereka sendiri.

Seorang perempuan yang memiliki karakter kuat menurut dia tahu apa yang disukai dan tidak disukainya, apa yang membuat nyaman dan tidak nyamannya, tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan dengan sadar sesadar-sadarnya.

“Perempuan akan memiliki keberanian bersuara jika dalam dirinya memiliki kepercayaan diri. Kepercayaan diri ada karena dia tahu bagaimana mencintai dirinya dan bagaimana ia harus menjaga harga dirinya sebagai perempuan,” ujar Sonia.

Lebih jauh, dirinya meyakini bahwa perempuan harus mampu membangun percaya diri dan sadar akan kekuatan dan kemampuannya sekaligus amat sangat menyadari bahwasanya tidak ada yang sempurna. Sonia juga memahami bahwa perempuan memiliki kekuatan dan kelemahan.

“Seorang perempuan harus menerapkan batasan, memberikan rasa hormat pada dirinya. Dan ia harus sadar bahwa ia layak untuk dihargai. Karena seorang perempuan yang menjaga harga dirinya dia tentu memiliki kendali atas hidupnya. Sebelum orang lain menghargai diri kita, kita harus terlebih dahulu menghargai diri sendiri,” tutup Sonia.

Bagikan Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *