CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), quality = 82

Foto: Ilustrasi Pendidikan

JAKARTA

Dunia kerja terus berubah seiring dinamika ekonomi global, menuntut pendidikan tinggi agar lebih adaptif dalam mempersiapkan generasi penerus. Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menegaskan perlunya langkah konkret untuk menjawab tantangan ini.

“Perubahan kebutuhan dunia kerja akibat dinamika politik dan ekonomi global harus dihadapi dengan peningkatan kualitas pendidikan tinggi. Kita harus mempersiapkan anak bangsa agar mampu bersaing,” ujar Lestari dalam pernyataan tertulisnya, Senin (13/1).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, per Agustus 2024, sebanyak 7,47 juta penduduk Indonesia menganggur, dengan 5,25% di antaranya berasal dari lulusan perguruan tinggi. Angka ini meningkat dari 5,18% pada 2023.

Lestari, yang akrab disapa Rerie, menggarisbawahi bahwa kesenjangan keterampilan antara pendidikan dan kebutuhan industri menjadi salah satu pemicu utama. Selain itu, terbatasnya lapangan pekerjaan dan rendahnya inisiatif wirausaha juga menjadi tantangan yang harus segera diatasi.

Sebagai anggota Komisi X DPR RI, Rerie mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan kurikulum pendidikan relevan dengan kebutuhan industri. “Kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri harus diperkuat. Ini penting untuk menciptakan SDM yang siap kerja dan kompetitif,” tegasnya.

Lebih jauh, Rerie berharap sinergi ini mampu melahirkan generasi berkarakter dan berdaya saing tinggi, sebagai bagian dari upaya percepatan pembangunan nasional yang berkelanjutan.

“Pendidikan tinggi adalah kunci. Generasi penerus harus tidak hanya terampil, tetapi juga tangguh menghadapi tantangan global,” pungkas politisi NasDem dari Dapil Jawa Tengah II ini.

Bagikan Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *