Foto: Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyampaikan pidato politiknya dalam Apel Siaga Perubahan Partai NasDem di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Minggu 16 Juli 2023.

Jakarta, partainasdembali.org

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyampaikan pidato politiknya dalam Apel Siaga Perubahan Partai NasDem di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Minggu 16 Juli 2023 yang dihadiri ratusan ribu kader NasDem dari seluruh Indonesia dan juga dihadiri Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan

Di awal pidatonya Surya Paloh memuji doa-doa dan pemikiran yang disampaikan oleh calon presiden yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.  Surya Paloh kemudian mewajibkan kader dan simpatisan Partai Nasdem yang memenuhi GBK untuk lebih meluaskan harapan dan pikiran-pikiran yang telah dilontarkan kepada seluruh lapisan masyarakat dan bangsa Indonesia.

“Kita berkewajiban untuk itu karena sesungguhnya kita memiliki negeri ini, negeri yang kita cintai, negeri yang begitu indah, negeri yang memiliki begitu luas wilayahnya, negeri yang mempunyai posisi geografis yang begitu strategis, diapit oleh dua samudra, samudra Hindia dan samudra Pasifik, 2 benua-benua Asia dan juga benua Australia,” papar Surya Paloh.

Surya Paloh juga mengatakan Indonesia merupakan negara kepulauan yang paling terbesar di dunia karena memiliki lebih dari 17.000 pulau. Selain itu Indonesia juga jelas memiliki tanah yang subur, cadangan mineral, dan sumber daya kekayaan alam yang luar biasa.

“Kita juga memiliki garis pantai terpanjang nomor dua di dunia, kita juga memiliki jumlah penduduk yang sekarang ini yang hampir mendekati angka 280 juta jiwa. Itu artinya kita memiliki jumlah kebesaran penduduk nomor 4 yang terbesar daripada negara-negara yang ada di dunia saat ini,” ujarnya.

Surya Paloh menambahkan bahwa Indonesia memiliki pemikir atau the founding father yang hebat. Dengan beragam perbedaan yang ada di Indonesia, mulai dari agama, ras, suku dan budaya, para pemikir bangsa melahirkan simbol sebagai perekat bagi persatuan dan kesatuan bangsa yang menjadi ideologi bangsa, yang dikenal dengan Pancasila.

“Inilah yang dipikirkan oleh para pemikir bangsa ini dan untuk itulah para pemikir bangsa, the founding father kita telah melahirkan simbol sebagai perekat bagi persatuan dan kesatuan kita yang menjadi ideologi kita, yang kita kenal Pancasila. Nah inilah yang menjadi kekuatan kita, Pancasila, sebagai pandangan hidup kita,” imbuhnya.

Surya Paloh kemudian merasa heran karena dengan kekayaan yang dimiliki tersebut, Indonesia belum bisa menyatakan diri sebagai negara super power seperti negara-negara hebat lainnya.

“Apa yang menyebabkan ini? Kenapa kita belum mampu mencapai tingkatan dan harapan seperti apa yang diharapkan oleh pendiri bangsa ini? Bukan karena negara kita yang kurang luas, bukan karena negara kita yang kurang kaya, bukan karena jumlah penduduk kita yang kurang besar, bukan karena tanah kita kurang subur, semuanya telah kita miliki,” ujarnya.

Bagikan Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *