Foto: Politisi dari Partai NasDem, Nyoman Muliawan yang juga terpilih sebagai Anggota DPRD Kabupaten Bangli periode 2024-2029.
Bangli
Politisi dari Partai NasDem, Nyoman Muliawan, memberikan apresiasi setinggi langit kepada Bank Daerah Bangli. Bank ini telah meluncurkan program kredit tanpa agunan yang ditujukan bagi calon tenaga kerja yang ingin berkarier di luar negeri.
Sebuah program yang luar biasa, di mana bank ini menyediakan kredit senilai Rp 1 miliar dengan bunga hanya 0,5 persen. Tak mengherankan jika mayoritas pinjaman ini diambil oleh calon pekerja magang ke Jepang.
“Kami melihat program ini sebagai bentuk dukungan nyata bagi warga Bangli yang ingin mencari nafkah di luar negerim” ujar Nyoman Muliawan, yang baru saja terpilih sebagai Anggota DPRD Kabupaten Bangli periode 2024-2029.
Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Bangli telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1 miliar melalui penyertaan modal untuk menjalankan program mulia ini. Anggaran tersebut kini telah terealisasi sepenuhnya.
Besaran kredit yang ditawarkan tidak berubah dari tahun sebelumnya. Untuk mereka yang ingin magang ke Jepang, tersedia kredit sebesar Rp 50 juta. Sementara itu, bagi yang ingin bekerja di kapal pesiar atau bidang lainnya, tersedia kredit sebesar Rp 35 juta. Perbedaan batas pinjaman ini disesuaikan dengan biaya yang dibutuhkan, di mana magang ke Jepang memang memerlukan dana lebih besar dibandingkan bekerja di kapal pesiar.
“Kami harapkan bantuan Kredit Tanpa Agunan ini tentu bisa tepat sasaran membantu para calon pahlawan devisa kita dan ketika mereka kembali nanti ke Bangli juga bisa menggerakkan perekonomian daerah,” pungkas Nyoman Muliawan, politisi NasDem asal Banjar Ulundanu, Desa Songan B itu.
Direktur Bank Daerah Bangli, I Made Astawa, mengungkapkan bahwa hingga kini, pemohon kredit untuk magang ke Jepang mendominasi. Hal ini juga didukung oleh banyaknya Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang berfokus pada Jepang di wilayah Bangli. Dari beberapa tahun berjalan, hingga Juni, sisa kredit untuk magang ke Jepang masih mencapai lebih dari Rp 3,4 miliar. Sedangkan untuk kapal pesiar, sisa kredit mencapai Rp 2,5 miliar.
Kondisi pembayaran kredit sejauh ini lancar. Kalaupun ada keterlambatan, selalu ada komunikasi langsung yang dibangun. Dengan teknologi yang ada saat ini, meski para pekerja berada di luar negeri, komunikasi tetap berjalan dengan baik dan lancar.
Kisah ini bukan sekadar berita tentang program kredit, tetapi sebuah harapan dan mimpi bagi warga Bangli untuk meraih masa depan yang lebih baik di negeri orang. Bank Daerah Bangli dan Pemkab Bangli telah membuka pintu kesempatan, membentangkan jalan bagi mereka yang berani bermimpi dan berusaha keras untuk mewujudkannya.