Foto: Ilustrasi Pendidikan
Jakarta
Program Indonesia Pintar (PIP) melalui jalur aspirasi Komisi X DPR RI telah menjadi salah satu inisiatif penting dalam mengurangi kesenjangan sosial dalam akses pendidikan di Indonesia. Program ini secara langsung memberikan bantuan finansial kepada pelajar dari keluarga kurang mampu, membuka kesempatan yang lebih setara bagi setiap anak untuk mengenyam pendidikan yang layak.
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Lisda Hendrajoni, menegaskan bahwa dukungan finansial dari PIP tidak hanya mengatasi kendala biaya pendidikan, tetapi juga mendorong pelajar untuk fokus pada prestasi akademis mereka. “Dengan terbebas dari beban biaya pendidikan, anak-anak bisa lebih berkonsentrasi pada belajar dan mengembangkan diri. Ini adalah peluang bagi mereka untuk meraih cita-cita besar, baik di tingkat lokal maupun nasional,” ujar Lisda dalam keterangannya, Senin (9/9).
Lebih jauh, Lisda menjelaskan bahwa PIP juga membawa dampak positif bagi partisipasi orang tua dalam pendidikan. Dengan bantuan dari pemerintah, orang tua semakin termotivasi untuk memastikan anak-anak mereka tetap bersekolah. “Tingkat kehadiran di sekolah meningkat, dan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak-anak mereka juga semakin kuat,” tambahnya.
PIP, lanjut Lisda, juga membangun kemandirian dan rasa percaya diri pada pelajar. “Mereka belajar mengelola bantuan dengan bijak, yang secara tidak langsung mengajarkan tanggung jawab terhadap pendidikan mereka sendiri. Ini adalah bekal penting bagi kesuksesan masa depan mereka,” jelas Lisda.
Sebagai legislator dari Daerah Pemilihan Sumatra Barat I, Lisda menyoroti dampak signifikan PIP di wilayahnya, khususnya di Pesisir Selatan. Penerima manfaat PIP di daerah ini terus meningkat, memberikan kontribusi besar bagi pendidikan di wilayah-wilayah yang membutuhkan perhatian khusus. “PIP tidak hanya soal bantuan finansial, ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah peduli terhadap pendidikan anak-anak di daerah seperti Pesisir Selatan,” ungkapnya.
Ahmad, seorang orang tua murid di Kecamatan Batangkapas, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan PIP yang diterima anaknya. “Kami sangat terbantu dengan adanya peningkatan penerimaan PIP ini,” katanya.
Menariknya, alokasi bantuan PIP ini bukan semata berasal dari pemerintah pusat, tetapi juga hasil perjuangan aktif Lisda Hendrajoni di Senayan. Ia terlibat langsung dalam mengupayakan peningkatan alokasi dana PIP untuk Pesisir Selatan, sebuah wilayah yang menjadi salah satu fokus utamanya di Sumatra Barat.
Lisda berharap PIP terus berlanjut sebagai jembatan menuju pendidikan yang lebih inklusif dan merata di seluruh pelosok Indonesia. Dengan dukungan yang kuat, pelajar di berbagai daerah memiliki peluang yang sama untuk meraih masa depan yang lebih cerah.