Foto: Mulia-PAS Saat Debat Publik Kedua Pilgub Bali di The Meru Sanur
DENPASAR
Dalam debat kedua calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali 2024 bertema “Menyikapi Dinamika Otonomi Daerah di Bali,” pasangan calon nomor urut 1, Made Muliawan Arya (De Gadjah) dan Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS), menyoroti kondisi fiskal Bali yang mengalami defisit anggaran. Bertempat di The Meru Sanur, De Gadjah memaparkan berbagai langkah inovatif untuk mengatasi tantangan defisit fiskal dan mendorong pembangunan daerah.
De Gadjah, yang hadir dengan visi “Bali Dipadjaya menuju Indonesia Emas,” menjelaskan bahwa sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan untuk mewujudkan pembangunan Bali yang lebih produktif. “Saat ini Bali mengalami defisit anggaran sebesar Rp 1,9 triliun. Belum lagi kita harus menghadapi utang, termasuk cicilan PEN sebesar Rp 245 miliar per tahun,” ujar De Gadjah. Kondisi ini, menurutnya, berbeda dengan era Gubernur Made Mangku Pastika (2008-2018), yang meninggalkan surplus anggaran Rp 1,1 triliun.
De Gadjah juga menyinggung langkah pemerintah saat ini yang mengajukan pinjaman baru senilai Rp 842 miliar melalui Bank Pembangunan Daerah (PBD) Bali untuk menutupi defisit anggaran tahun 2024. Menurutnya, penting bagi Bali untuk memperkuat kolaborasi dengan masyarakat dan sektor swasta, menciptakan kebijakan yang inovatif, serta memanfaatkan aset-aset daerah untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Mulia-PAS mengusulkan sejumlah terobosan, seperti penggunaan teknologi aplikasi terpadu untuk memaksimalkan pendapatan dari retribusi wisatawan. Di sektor transportasi, mereka juga menawarkan solusi *Park and Ride* di kawasan wisata, sebagai fasilitas parkir terhubung dengan transportasi umum, yang dapat memudahkan wisatawan dan mengurangi kemacetan. Selain itu, pemanfaatan sampah sebagai komoditas dan sumber PAD diharapkan bisa menjadi solusi bagi masalah pengelolaan sampah di Bali.
Lebih jauh, De Gadjah menyoroti pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai prioritas utama. Menurutnya, Bali perlu meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan agar generasi mudanya siap mengisi posisi strategis di masa depan. Dalam hal ini, ia berkomitmen menghadirkan program-program pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri, terutama di sektor pariwisata, transportasi, dan teknologi.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan, dalam sambutannya menekankan pentingnya transparansi dan detail dalam visi-misi pasangan calon. Ia berharap masyarakat Bali dapat memahami program kerja setiap kandidat untuk membangun masa depan Bali yang lebih baik. “Pendidikan politik yang baik penting agar Bali menjadi contoh bagi demokrasi di Indonesia,” ungkapnya.
Debat ini menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menjaga kesejahteraan dan kesatuan Bali. Pasangan Mulia-PAS menegaskan komitmennya untuk mengatasi defisit fiskal, meningkatkan PAD, dan memastikan pembangunan Bali sesuai dengan prinsip otonomi daerah yang produktif dan berkelanjutan.