Foto: Politisi NasDem yang juga Anggota DPRD Kota Denpasar Wayan Gatra.
Denpasar, partainasdembali.org
Politisi NasDem yang juga Anggota DPRD Kota Denpasar Wayan Gatra berharap dan mendorong Perumda Bhukti Praja Sewakadarma (BPS) Kota Denpasar untuk lebih kreatif dan inovatif mencipatakan ide bisnis untuk bisa membantu menggali potensi pemasukan daerah untuk Kota Denpasar.
“Perumda selalu kita ingatkan kreativitas dan inovasi. Boleh meniru asal ada pembedanya dan layak dari sisi bisnisnya,” kata Wayan Gatra belum lama ini.
Hal itu disampaikan Wayan Gatra menyikapi kabar bahwa Perumda Bhukti Praja Sewakadarma (BPS) Kota Denpasar memberikan sinyal ‘Paon Denpasar’ sebagai core bisnis batal dioperasikan alias terancam menjadi bisnis gagal. Hal itu lantaran Paon Denpasar yang rencananya menjadi jasa pengantaran khusus kuliner ini belum mendapatkan kesepakatan pembiayaan CSR.
“Kalau CSR memang tidak bisa untuk bisnis. Namanya CSR untuk kemanusiaan, sosial, lingkungan. Jadi tidak boleh untuk bisnis. Kalau memang Paon Denpasar itu dirasa bagus dan prospek, harus disiapkan anggaran dari Perumda sendiri, jangan menunggu anggaran dari orang lain sehingga tidak jadi-jadi,” ujar Wayan Gatra yang juga Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar ini.
Untuk diketahui Paon Denpasar dirancang sebagai sistem jual beli online dan pesan antar antara penjual (pelaku UMKM) dan pembeli berbasis mobile dan website di Kota Denpasar. Sistem ini mempertemukan penjual dan pembeli di dunia maya menggunakan media aplikasi dan internet.
Paon Denpasar ini hampir sama dengan Gofood, namun bedanya Paon Denpasar merupakan asli aplikasi Kota Denpasar dengan leading sektor dikelola oleh Perumda BPS.
Wayan Gatra berharap Perumda BPS harus terlebih dahulu membuat kajian matang mengenai prospek bisnis baru bicara pembiyaan. Apalagi kalau Paon Denpasar itu sekedar meniru layanan seperti Gofood milik Gojek, belum tentu bisa mendapatkan pengguna ataupun pasar jika tidak ada sesuatu yang benar-benar berbeda dari aplikasi yang sudah jauh lebih populer.
“Apakah akan jalan kalau disamakan dengan aplikasi Gojek?,” tanya mantan Kepala Dinas Perdagangan ini.
“Tapi kalau memang diyakini bagus dan bisa mendatangkan profit silahkan lanjutkan. Tapi kalau sudah terlanjur dibuat dan tidak jalan kan repot. Jadinya Perumda bisa merugi,” pungkas Wayan Gatra.
Sebelumnya Direktur Utama Perumda BPS I Nyoman Putrawan mengungkapkan core bisnis yang rencananya dijalankan Perumda BPS saat ini salah satunya ‘Paon Denpasar’. Paon Denpasar rencananya untuk menambah pendapatan Perumda BPS, saat ini masih belum bisa terlaksana karena beban pembiayaan aplikasi yang cukup tinggi.
Sebelumnya, pihaknya mengharapkan ada bantuan dari CSR untuk pembuatan aplikasi, tetapi masih mengalami kendala pembiayaan. Hal itu membuat pihak Perumda BPS harus kembali melakukan kajian baik dari segi pendanaan, pendapatan, hingga kelayakan dijadikan bidang usaha.
Apalagi, saat ini pesatnya perkembangan ojek online (Ojol) dengan jasa yang sama di Denpasar sudah jauh lebih berkembang. “Mampu nggak nanti kita bisa setidaknya menyamai mereka. Atau mampu nggak kita bisa menutupi pengeluaran aplikasi kita yang cukup tinggi biayanya,” ucap Putrawan.