Foto: Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni.
Jakarta, partainasdembali.org
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mendorong Polda Sumatra Utara (Sumut) dan jajarannya mengusut kasus rudapaksa terhadap anak empat tahun di Medan. Kepolisian harus reaktif dalam bekerja dan merespon semua laporan masyarakat.
“Saya meminta Pak Kapolda Sumut (Irjen Agung Setya Imam Effendi) agar segera memerintahkan jajarannya mengusut kasus ini hingga tuntas,” kata Sahroni, Rabu (26/7).
Sahroni menyampaikan hal itu menyikapi kasus rudapaksa terhadap bocah empat tahun di Medan. Ibu korban, DN, mengaku sudah melaporkan kasus tersebut ke Polres Medan sejak 2021, tapi tidak digubris karena korban harus bersaksi secara langsung.
Sahroni menyayangkan sikap kepolisian yang tidak menggubris laporan tersebut. Tindakan kepolisian tidak tepat dan berpotensi mencoreng nama baik Korps Bhayangkara.
“Jangan sampai narasi-narasi soal anaknya disuruh bersaksi terdengar lagi kita semua, karena hal itu sangat memalukan institusi Polri. Seperti bukan penegak hukum saja,” tukas Legislator Partai NasDem itu.
Lebih lanjut Sahroni juga meminta Polri menindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami DN yang dilakukan mantan suami, ayah mertua, dan iparnya.
“Pelaku KDRT kita ketahui ternyata adalah orang-orang terdekat korban sendiri. Polisi harus mengusut walaupun kejadiannya sudah lama,” tandas Sahroni.
Selain itu, pihak terkait juga diminta responsif membantu korban untuk memulihkan dari trauma.
“Dan jika memang tidak bisa ditindak secara pidana, setidaknya korban mendapatkan layanan hukum dan pemulihan trauma yang memadai. Bisa dengan disambungkan ke lembaga terkait dan lain-lain,” katanya.
Legislator NasDem dari Dapil DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu) itu mengaku gerah dengan sikap oknum jajaran kepolisian yang dinilai lamban menangani laporan masyarakat. Aparat penegak hukum baru bertindak setelah kasus yang dilaporkan viral.
“Kita sudah sangat bosan mendengar sebuah kejadian baru ditindak polisi setelah kasusnya viral. Padahal Kapolri Listyo Sigit Prabowo sudah berupaya sangat baik untuk terus memperbaiki citra Polri. Jadi Polda Sumut dan jajaran harus reaktif bekerja di lapangan,” ujar dia.
Sebelumnya, kasus KDRT yang dialami DN dan rudapaksa terhadap anaknya yang berusia empat tahun menjadi sorotan. Pengalaman tersebut dibagikan DN melalui akun Instagram @nayya_annesa.