Foto: Ilustrasi event Rare Angon Festival.
Denpasar
Rare Angon Festival, sebuah festival layang-layang bertaraf internasional, siap digelar di Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar Selatan, pada 15-18 Agustus 2024. Festival ini memadukan seni, aerodinamika, budaya, filosofi, sejarah, dan imajinasi kreatif dari Komunitas Rare Angon Denpasar. Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, memberikan apresiasi yang tinggi dan berencana memasukkan Rare Angon Festival ke dalam kalender tahunan pariwisata Kota Denpasar.
Dalam konteks ini, Wayan Gatra, Anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai NasDem, memberikan dukungan penuh terhadap gagasan menjadikan Rare Angon Festival sebagai event tahunan.
“Kami mengapresiasi ide brilian Komunitas Rare Angon yang mampu menarik peserta internasional dalam perlombaan layang-layang, sehingga menambah daya tarik budaya dan pariwisata Denpasar,” kata Wayan Gatra.
Rare Angon Festival menambah deretan event budaya di Denpasar, seperti Kasanga Festival, D’Youth Festival, Sanur Village Festival, dan Denpasar Festival. Acara ini menyediakan ruang kreativitas bagi generasi muda dan menjadi atraksi wisata yang memperkaya budaya lokal.
Festival ini juga akan menyelenggarakan perlombaan baleganjur ngarap, yang erat kaitannya dengan tradisi layang-layang Bali, memperkuat warisan budaya tersebut. Pemenang lomba nantinya diharapkan bisa berpartisipasi dalam Kite Festival di tingkat internasional.
Wayan Gatra mengapresiasi lahirnya Rare Angon Festival dari komunitas lokal, yang tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga pelestarian layang-layang tradisional Bali yang telah dikenal di tingkat nasional dan internasional. Event ini memberikan ruang bagi layang-layang tradisional Bali untuk kembali bersinar di kancah internasional.
Ketua Panitia Rare Angon Festival, Gede Eka Surya Wirawan, menyampaikan bahwa festival akan berlangsung pada 15-18 Agustus mendatang, diawali dengan kedatangan peserta internasional pada 14 Agustus. Pada 15-16 Agustus akan digelar Show Layangan Internasional, sementara lomba layangan tradisional akan diadakan pada 17-18 Agustus. Acara akan ditutup dengan gala dinner dan penyerahan hadiah pada 19 Agustus di Dharma Negara Alaya, Lumintang, Denpasar Utara. Selain itu, festival juga akan dimeriahkan dengan hiburan musik, lomba baleganjur ngarap, dan pameran UMKM.
“Dengan diselenggarakannya Festival Layang-layang Internasional ini, Denpasar akan dikenal bukan hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga sebagai destinasi utama bagi para pelayang dari seluruh dunia saat musim angin muson,” ujar Gede Eka.
Festival ini diharapkan dapat mengangkat Denpasar sebagai peta layang-layang dunia, menjadikannya oase bagi para penggemar layang-layang baik dari Bali maupun mancanegara.