Foto: Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Irma Suryani

Jakarta

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Irma Suryani, menyerukan dukungan penuh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah. Ia menegaskan, meskipun program ini masih menghadapi beberapa kendala, manfaatnya sangat besar bagi pemenuhan gizi anak-anak Indonesia.

“Program ini sangat bermaslahat untuk anak bangsa. Memang ada beberapa masalah, seperti variasi menu, distribusi, hingga kasus makanan basi, tapi itu bukan terjadi di semua tempat,” kata Irma dalam pernyataannya, Senin (20/1).

Irma mengakui bahwa pelaksanaan MBG yang baru berjalan beberapa minggu ini masih perlu perbaikan di sana-sini. Namun, ia optimis semua kendala dapat ditangani seiring waktu.

“Masalah seperti makanan basi bahkan bisa terjadi di perusahaan catering sekalipun. Yang penting adalah ada mekanisme untuk memberikan sanksi kepada penyedia yang tidak memenuhi standar,” tegasnya.

Terkait rasa makanan, Irma menjelaskan bahwa Komisi IX DPR mengusulkan agar makanan tidak terlalu banyak mengandung gula, garam, dan lemak (GGL), yang dapat berisiko bagi kesehatan anak.

“Anak-anak Indonesia hari ini menghadapi ancaman seperti obesitas dan gagal ginjal. Karena itu, meski makanan ini sehat, tetap perlu ada rasa yang sesuai untuk anak-anak, bukan seperti makanan rumah sakit,” tambahnya.

Irma juga meminta sekolah, termasuk para guru, untuk tidak menyebarkan narasi negatif yang dapat merusak citra program MBG. Ia menekankan bahwa program ini dirancang untuk memberikan makanan bergizi, bukan sekadar makanan yang mengenyangkan.

“Jangan ada komentar seperti, ‘Mana kenyang dengan Rp10 ribu?’ Program ini bukan soal makan kenyang, tapi makan bergizi. Nasinya sudah ditimbang, begitu juga dengan lauk dan sayurnya. Semua sudah sesuai takaran untuk kebutuhan gizi anak,” jelasnya.

Irma menutup pernyataannya dengan optimisme bahwa dukungan masyarakat dan perbaikan terus-menerus akan menjadikan MBG sebagai program unggulan yang membawa dampak besar bagi generasi penerus bangsa. “Fokus kita adalah memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan cerdas. Jangan sampai narasi negatif justru menghambat tujuan mulia ini,” pungkasnya.

Bagikan Artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *